JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya disiplin dalam pengelolaan anggaran publik menjelang akhir tahun 2025. Ia memerintahkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi untuk segera berkoordinasi dengan kementerian/lembaga serta memantau penyerapan dana transfer ke daerah (TKD) agar penggunaan anggaran tetap tepat sasaran dan tidak menumpuk di akhir tahun.
Arahan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam rapat terbatas bersama sejumlah pejabat tinggi negara di ruang tunggu VVIP Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (11/11/2025), sebelum bertolak menuju Sydney, Australia.
Menurut keterangan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, yang turut hadir dalam rapat tersebut, pembahasan difokuskan pada pengelolaan keuangan negara dan efektivitas penyerapan anggaran.
“Presiden juga menugaskan Menteri Sekretaris Negara untuk segera mengoordinasikan serta memeriksa penyerapan anggaran dan penggunaan transfer ke daerah yang dikelola oleh para kepala daerah menjelang akhir tahun ini,” kata Teddy dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Prabowo, lanjut Teddy, menekankan bahwa setiap rupiah uang rakyat harus digunakan secara bertanggung jawab dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat.
“Setiap rupiah uang rakyat yang dialokasikan harus tepat sasaran dan harus digunakan sesuai periode waktu yang ditetapkan, termasuk dana daerah yang juga merupakan uang rakyat,” ujar Teddy.
Dalam arahannya, Presiden juga mengingatkan agar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penyerapan anggaran semata, tetapi juga memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Ia menilai akuntabilitas keuangan publik merupakan bagian penting dari tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif.
Rapat yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Luar Negeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BIN M. Herindra, serta Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh. Turut hadir pula Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Kepala Badan Logistik Pertahanan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari.
Usai rapat, Presiden Prabowo berangkat menuju Sydney, Australia, untuk melaksanakan kunjungan balasan kenegaraan. Ia didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Di apron Lanud Halim Perdanakusuma, keberangkatan Presiden dilepas oleh Wapres Gibran, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Langkah tegas Presiden ini menandai komitmen pemerintah dalam memperkuat pengawasan fiskal, khususnya pada akhir tahun anggaran, agar tidak terjadi keterlambatan proyek maupun sisa anggaran yang tidak terserap optimal. []
Diyan Febriana Citra.

