Prabowo: RI Kekurangan Dokter, Beasiswa Akan Ditambah

Prabowo: RI Kekurangan Dokter, Beasiswa Akan Ditambah

Bagikan:

JAKARTA – Komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan kembali ditegaskan Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri peresmian Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo menyoroti kebutuhan tenaga medis nasional yang dinilai semakin mendesak seiring upaya modernisasi fasilitas kesehatan di berbagai daerah.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa peningkatan kualitas layanan rumah sakit tidak dapat dilepaskan dari ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, terutama dokter umum, dokter gigi, perawat, serta tenaga paramedis lainnya. Ia menyebut pemerintah telah menyiapkan langkah besar untuk memperluas akses pendidikan tenaga medis di seluruh Indonesia.

“Dokter kita butuh tambahan sangat banyak, dokter gigi, perawat, paramedis, dan itu kita juga akan melakukan perluasan, penambahan fasilitas, pendidikan dokter-perawat secara besar-besaran,” ujarnya.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengajukan rencana pembukaan 30 fakultas kedokteran baru. Usulan itu langsung mendapat persetujuan, termasuk tambahan anggaran pendidikan di fakultas kedokteran yang sudah ada.

“Menteri Kesehatan menyarankan kepada saya, kita perlu tambah 30 fakultas kedokteran baru. Dan yang lama pun saya minta ditambah alokasi mahasiswanya, dan khusus untuk dokter saya upayakan bahwa sebagian besar semuanya, insyaallah bisa beasiswa penuh,” katanya.

Melalui kebijakan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa program beasiswa akan diperluas untuk calon dokter, perawat, dan tenaga paramedis lain. Ia berharap dukungan pendidikan itu dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan nasional.

“Jadi pendidikan kita akan tambah beasiswa penuh untuk kedokteran perawat dan tenaga paramedis,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menilai kehadiran Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia menjadi tonggak penting upaya transformasi kesehatan. Ia menekankan bahwa Indonesia harus memiliki layanan spesialis yang mampu mengurangi angka fatalitas penyakit kritis, termasuk penyakit jantung yang masih menjadi penyebab kematian tertinggi.

Menurutnya, fasilitas yang semakin lengkap di dalam negeri akan membuat masyarakat tak perlu lagi mencari layanan pengobatan ke luar negeri. Hal tersebut diharapkan dapat menekan biaya pengobatan warga sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap sistem kesehatan nasional.

“Saya kira ini akan memberi harapan baru bagi pasien jantung, tidak usah jauh-jauh berobat ke luar negeri. Kita punya fasilitas yang bagus dan terbaik. Kita akan mengejar pelayanan kesehatan yang terbaik dan mampu kita berikan,” ujarnya.

Dengan serangkaian langkah yang disiapkan, pemerintah menargetkan Indonesia mampu mengejar standar layanan medis global, baik dari segi kualitas tenaga kesehatan maupun fasilitas penunjangnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional