JAKARTA – Pemerintah Indonesia mempertegas komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan pekerja dan penguatan dialog sosial dengan komunitas buruh internasional. Hal itu tercermin dari pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Sekretaris Jenderal Konfederasi Buruh Internasional (International Trade Union Confederation/ITUC) Luc Triangle dan Sekretaris Jenderal ITUC-Asia Pacific Shoya Yoshida di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo didampingi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kerja sama internasional di bidang ketenagakerjaan, sekaligus memperluas peran Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak buruh di tingkat global.
Menurut Yassierli, pertemuan berlangsung produktif dan terbuka. Kedua pihak saling bertukar pandangan terkait dinamika ketenagakerjaan di Indonesia dan dunia.
“Beliau juga share terkait kondisi internasional seperti apa dan kemudian mereka mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Indonesia. Dan juga menyampaikan beberapa poin yang penting sebagai masukan,” ujar Yassierli.
Ia menambahkan, ITUC memberikan apresiasi terhadap langkah Indonesia yang terus memperkuat regulasi ketenagakerjaan dan melindungi hak-hak pekerja. Indonesia dinilai berhasil menjaga stabilitas hubungan industrial di tengah tantangan ekonomi global yang masih belum menentu.
Selain membahas kondisi domestik, Prabowo dan perwakilan ITUC juga berdiskusi mengenai tantangan global, seperti digitalisasi dunia kerja, perlindungan buruh migran, serta pentingnya pelatihan vokasi untuk menghadapi transformasi industri. Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam menciptakan lapangan kerja yang inklusif, adil, dan berdaya saing tinggi.
Pertemuan tersebut juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai mitra strategis ITUC di kawasan Asia-Pasifik. Yassierli menjelaskan bahwa pemerintah akan terus membuka ruang dialog antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha agar kebijakan ketenagakerjaan dapat dijalankan secara berimbang dan berkelanjutan.
“Pertemuan ini juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat dialog sosial dengan organisasi buruh internasional dan nasional,” kata Yassierli. “Hal ini guna memastikan terciptanya ekosistem ketenagakerjaan yang adil, produktif, dan berkelanjutan.”
Pertemuan di Istana Merdeka ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah Indonesia tidak hanya fokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga menempatkan kesejahteraan pekerja sebagai bagian dari agenda diplomasi internasional yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya. []
Diyan Febriana Citra.

