JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi melantik 70 da’i lulusan program Koordinasi Dakwah Islam (KODI) dalam sebuah upacara pelantikan yang digelar di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Rabu (09/07/2025). Dalam kesempatan tersebut, Pramono memberikan pesan mendalam tentang pentingnya integritas dan kejujuran dalam peran dakwah yang diemban para mubalig muda.
Gubernur menekankan bahwa menjadi seorang da’i bukan hanya tentang menyampaikan pesan agama di depan publik, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik di ruang privat maupun publik.
“Semoga para da’i ini agamanya terus dipelajari dan yang paling penting yang saya sebutkan tadi, antara panggung depan yang tampak di wajah dan di belakang itu sama,” ujar Pramono dalam sambutannya.
Ia mengingatkan bahwa sering kali ada individu yang terlihat baik saat tampil di depan publik, namun bersikap sebaliknya dalam kehidupan nyata. Fenomena semacam itu, menurutnya, kerap ditemukan di dunia politik, dan tidak sepatutnya diteladani oleh para tokoh agama.
“Seringkali ada, tanpa bermaksud menyudutkan siapapun, dan ini biasanya terjadi pada para politisi ya, panggung belakangnya kelihatan baik-baik, depannya kelihatan baik-baik, belakangnya berbeda,” kata Pramono.
Ia berharap para da’i lulusan KODI dapat menjadi pribadi yang utuh secara akhlak dan mampu menampilkan dakwah Islam yang menyejukkan. Pramono juga menginginkan agar lulusan-lulusan program dakwah bisa lebih cepat diproses pelantikannya. Ia mengaku terkejut karena peserta yang dilantik kali ini berasal dari angkatan tahun 2024.
“Saya berharap kalau nanti lulusan tahun 2025 betul-betul dilantik di tahun 2025 supaya jangan mundur-mundur,” ujarnya.
Dalam konteks Jakarta sebagai kota metropolitan dengan keberagaman tinggi, Pramono berharap kehadiran para da’i muda ini dapat memberikan warna positif melalui pendekatan dakwah yang damai, toleran, dan menyatukan.
“Harapan saya adalah agar para da’i, mubalig muda ini betul-betul akan bisa memberikan syiar agama Islam yang menyejukkan yang merupakan cerminan dari wajah Jakarta sebagai kota global yang berbudaya,” ucapnya.
Pelantikan ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta memperkuat barisan dakwah yang moderat dan kontekstual di tengah masyarakat urban. Para da’i yang dilantik diharapkan bisa menjadi penggerak perubahan sosial dan spiritual yang positif, tidak hanya di masjid dan majelis, tetapi juga di ruang-ruang publik yang lebih luas. []
Diyan Febriana Citra.