Pramono Tekankan Peran Ayah Bentuk Budaya Antikorupsi

Pramono Tekankan Peran Ayah Bentuk Budaya Antikorupsi

Bagikan:

JAKARTA – Peringatan Hari Ayah yang dipadukan dengan rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia 2025 di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (02/12/2025), menjadi momentum bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyoroti kembali pentingnya peran ayah dalam membangun lingkungan keluarga yang aman sekaligus berintegritas. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan bahwa posisi ayah sebagai figur teladan memiliki pengaruh besar, tidak hanya dalam pengasuhan tetapi juga dalam menanamkan nilai antikorupsi sejak usia dini.

“Pemerintah DKI Jakarta memberikan dukungan penuh agar ayah terus menjadi role model dalam keluarga. Kesetaraan antara ayah dan ibu sudah berlangsung dan dalam kesetaraan itu ayah berperan sebagai teladan, bukan dominasi,” ujar Pramono saat membuka kegiatan tersebut.

Menurut Pramono, situasi perlindungan anak di Jakarta masih memerlukan perhatian serius. Ia memaparkan data hingga akhir November 2025, di mana Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak DKI Jakarta mencatat 1.926 aduan. Dari jumlah itu, 56 persen di antaranya merupakan kekerasan terhadap anak, dan sebagian besar melibatkan ayah kandung atau ayah tiri sebagai pelaku.

Ia menilai fakta tersebut sebagai alarm bagi pemerintah dan masyarakat. “Ini merupakan perhatian kita bersama. Pemerintah harus hadir untuk mengatasi persoalan tersebut. Karena itu, kami mendukung penuh Gerakan Ayah Teladan Indonesia dari BKKBN,” tuturnya.

Pramono menambahkan bahwa kampanye mengenai peran ayah idealnya tidak hanya muncul dalam bentuk peringatan tahunan. Ia berharap kegiatan semacam Hari Ayah dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia dapat terintegrasi dalam program pembangunan daerah secara berkelanjutan, termasuk dalam proses perencanaan serta penganggaran yang lebih sistematis.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi turut memberikan dukungan terhadap sinergi antara peringatan Hari Ayah dan kampanye antikorupsi. Ia menilai upaya pemberantasan korupsi seharusnya tidak hanya difokuskan pada sektor pemerintahan, tetapi dimulai dari hubungan dan nilai yang ditanamkan dalam keluarga.

“Perang melawan korupsi bukan hanya terjadi di ruang birokrasi atau penegakan hukum. Justru dimulai dari rumah,” ucap Arifatul.

Menurutnya, pembentukan karakter anak sangat dipengaruhi perilaku sehari-hari yang terlihat dari orang tua. Keteladanan seorang ayah, mulai dari cara ia memperlakukan anggota keluarga hingga bagaimana ia menjalankan tanggung jawab dan menjaga amanah, menjadi dasar penting bagi tumbuhnya integritas anak sejak dini.

“Itu semua menjadi bekal pembentukan karakter anak. Tanggung jawab mendidik anak bukan hanya pada ibu, tetapi ayah dan ibu secara bersama,” tambahnya.

Peringatan tersebut tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga pengingat bahwa keluarga merupakan institusi pertama tempat nilai-nilai antikorupsi dibangun. Pemerintah pusat maupun daerah pun diminta terus memperluas ruang edukasi mengenai peran ayah dalam pengasuhan yang positif sebagai bagian dari strategi jangka panjang pencegahan kekerasan dan korupsi di Indonesia. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Nasional