BUENOS AIRES – Suasana politik Argentina kembali memanas setelah Presiden Javier Milei dilempari batu dan botol saat berkampanye di Lomas de Zamora, sekitar 20 kilometer di selatan ibu kota, pada Rabu (27/08/2025). Insiden ini memperlihatkan meningkatnya ketegangan di tengah memburuknya kepercayaan publik terhadap pemerintah, terutama setelah skandal korupsi yang menyeret nama Karina Milei, adik sekaligus sekretaris presiden.
Milei, yang tengah berdiri di bak terbuka sebuah pikap untuk menyapa para pendukung menjelang pemilu paruh waktu Oktober 2025 mendatang, awalnya disambut meriah. Namun, situasi berubah kacau saat sekelompok demonstran melemparkan batu, botol, hingga pot tanaman ke arah iring-iringan presiden. Petugas keamanan segera bertindak cepat dan mengevakuasi kepala negara berusia 54 tahun itu.
“Iring-iringan mobil diserang, tetapi presiden dalam keadaan aman,” ujar juru bicara kepresidenan, Manuel Adorni. Adorni memastikan bahwa Milei tidak mengalami luka sedikit pun. Dalam kendaraan yang sama, Karina Milei dan sejumlah pejabat juga langsung dievakuasi demi alasan keselamatan.
Setelah insiden tersebut, bentrokan pecah antara massa pendukung dan penentang Milei. Seorang perempuan pendukung presiden dilaporkan mengalami cedera pada bagian tulang rusuk dan harus mendapat perawatan medis. Situasi ini semakin menegaskan betapa dalamnya polarisasi politik di Argentina menjelang pemilu.
Insiden pelemparan ini terjadi hanya beberapa saat setelah Javier Milei memberikan pernyataan terbuka terkait tuduhan korupsi yang menyeret adiknya. Skandal tersebut bermula dari rekaman suara mantan kepala Badan Disabilitas Publik Argentina, Diego Spagnuolo, yang menuding Karina Milei mengambil dana bantuan untuk penyandang disabilitas.
“Semua yang dikatakan (oleh kepala badan) itu bohong,” tegas Milei, berusaha meredam gejolak dan menyangkal keras tuduhan tersebut. Namun, bantahan ini tampaknya belum cukup meyakinkan sebagian masyarakat, yang menilai kasus ini semakin memperburuk citra pemerintahan Milei.
Hingga kini, pihak berwenang belum mengumumkan identitas pelaku pelemparan maupun langkah hukum yang akan diambil. Namun, kejadian ini menjadi pukulan telak bagi upaya Milei menjaga stabilitas politik menjelang kontestasi penting di bulan Oktober 2025.
Peristiwa di Lomas de Zamora menunjukkan betapa rapuhnya situasi politik Argentina saat ini. Bagi banyak analis, insiden tersebut bukan sekadar serangan spontan, melainkan cerminan ketidakpuasan publik yang semakin meluas. Dengan skandal korupsi yang menjerat lingkaran dekat presiden, serta meningkatnya aksi protes, tantangan terbesar Milei kini adalah membuktikan bahwa pemerintahannya masih memiliki legitimasi di mata rakyat. []
Diyan Febriana Citra.