KUALA LUMPUR – Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar, kembali menunjukkan ketertarikannya pada dunia perkeretaapian. Pada Selasa (19/08/2025), Sultan melakukan perjalanan menggunakan Layanan Kereta Listrik (ETS) Tanah Melayu Bhd (KTMB) dari Stasiun Kuala Lumpur menuju Rawang.
Kehadiran Sultan Ibrahim di Stasiun Kuala Lumpur sekitar pukul 09.15 waktu setempat disambut hangat. Namun, bukan sekadar sebagai penumpang, Sultan langsung menuju kabin kemudi kereta ETS2. Di sana, beliau mendapat pengarahan langsung dari tiga masinis berpengalaman, yaitu Roslan, Hairul Yani, dan Syukri Ghazali. Setelah mendapat penjelasan teknis, Sultan tampak antusias mencoba mengoperasikan kereta.
Perjalanan yang ditempuh berlangsung lebih dari satu jam. Sepanjang perjalanan, Sultan ditemani sejumlah pejabat penting, antara lain Direktur Jenderal Perkeratapian Kementerian Perhubungan Malaysia Jana Santhiran Muniayan, Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Azmi Rohani, serta Kepala Teknis sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Utama KTMB, Ahmad Nizam Mohamed Amin.
Langkah ini bukan kali pertama Sultan Ibrahim terlibat langsung dalam dunia kereta api. Pada tahun 2010, ia telah menorehkan sejarah dengan meraih Surat Izin Mengemudi Lokomotif Bertenaga Tinggi Kelas 26. Saat itu, Sultan juga mengikuti program Kembara Mahkota Johor, di mana ia tidak hanya mengemudikan kereta, tetapi juga melaksanakan prosedur teknis yang umumnya dilakukan para operator.
“Yang Mulia memperoleh Surat Izin Mengemudi Lokomotif dan melakukan prosedur putar meja untuk memutar lokomotif seberat 86 ton dalam waktu 10 menit di Stasiun Gemas, Negeri Sembilan, mendapat pengakuan sebagai Sultan pertama yang mengemudikan kereta api menempuh jarak 391,3 km dalam 3 hari,” demikian tertulis dalam unggahan Facebook resmi.
Bagi sebagian kalangan, aktivitas ini bukan hanya bentuk hobi, melainkan juga pesan penting dari seorang raja yang ingin menunjukkan kedekatannya dengan moda transportasi publik. Sultan Ibrahim dianggap memberi teladan mengenai pentingnya mendukung transportasi massal modern yang ramah lingkungan dan efisien.
Kereta listrik ETS sendiri merupakan layanan andalan KTMB yang menghubungkan sejumlah kota besar di Malaysia. Dengan kecepatan dan kenyamanan yang ditawarkan, layanan ini menjadi salah satu alternatif utama masyarakat dalam melakukan perjalanan jarak menengah dan jauh.
Melalui aksinya, Sultan seakan mengirimkan pesan bahwa modernisasi transportasi publik perlu didukung penuh, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Keberadaan ETS diharapkan dapat mendorong lebih banyak warga Malaysia beralih ke moda transportasi yang aman, cepat, dan mengurangi polusi.
Langkah Sultan Ibrahim Iskandar pun menuai pujian. Ia dinilai berhasil menjaga citra raja yang dekat dengan rakyat, tidak sekadar memerintah dari balik istana, tetapi turut hadir langsung dalam aktivitas sehari-hari masyarakat. []
Diyan Febriana Citra.