Ramasubramanian Apresiasi Natalius Pigai: Aktivis HAM Capai Kursi Menteri

Ramasubramanian Apresiasi Natalius Pigai: Aktivis HAM Capai Kursi Menteri

NEW DELHI – Kunjungan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai, ke New Delhi, India pada Rabu (27/08/2025), mendapat sambutan hangat dari Ketua Komisi Nasional HAM India, Justice V. Ramasubramanian. Pertemuan tersebut tak hanya menjadi agenda diplomatik, melainkan juga menandai pengakuan internasional terhadap perjalanan panjang Pigai dalam memperjuangkan hak asasi manusia.

Dalam sambutannya, Ramasubramanian menyoroti konsistensi Pigai sejak masa aktivisme, saat menjadi Komisioner Komnas HAM, hingga kini menjabat sebagai Menteri HAM RI. Menurutnya, perjalanan karier Pigai merupakan sesuatu yang jarang terjadi di dunia pergerakan HAM.

“Saya menaruh respek pada Menteri Hak Asasi Manusia Indonesia yang dikenal luas sebagai pembela HAM, lalu jadi Komisioner Komnas HAM dan sekarang sebagai Menteri Hak Asasi Manusia. Ini rekor dalam sejarah dunia, beliau aktivis HAM capai karir tertinggi sekarang sebagai menteri. Pencapaian yang luar biasa,” ujarnya penuh apresiasi.

Bagi Ramasubramanian, yang pernah menjabat sebagai Hakim Mahkamah Agung India, konsistensi Pigai dalam perjuangan HAM adalah modal utama untuk menahkodai kebijakan di bidang tersebut. “Beliau muda, enerjik, konsisten dan dinamis. Ini luar biasa,” tambahnya.

Selain menekankan penghargaan pribadi, Ramasubramanian menilai kunjungan ini juga membuka ruang strategis bagi kerja sama bilateral. Hubungan Indonesia dan India yang sudah terjalin sejak masa awal kemerdekaan, menurutnya, memiliki akar budaya yang kuat. Ia mencontohkan kesamaan bahasa Tamil dan Indonesia, juga perayaan Balijatra yang menandai hubungan sejarah kedua bangsa.

“Maka itu kami menaruh respek dan sangat terhormat dikunjungi oleh Menteri HAM RI yang tentunya bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk memajukan Hak Asasi Manusia baik di India maupun di Indonesia,” lanjutnya.

Natalius Pigai sendiri merespons dengan menekankan pentingnya belajar dari model kelembagaan HAM India yang dianggap salah satu yang paling independen dan berwibawa di dunia.

“Modal ini yang perlu dipelajari oleh Indonesia karena saya ingin agar institusi HAM di Indonesia juga bisa kuat, independen, berwibawa dan punya integritas,” ungkapnya.

Menanggapi apresiasi yang dilontarkan Ramasubramanian, Pigai justru merendah. Ia menegaskan bahwa keberadaannya sebagai Menteri HAM adalah hasil keberanian Presiden RI Prabowo Subianto yang pertama kali membentuk Kementerian HAM.

“Yang mencetak sejarah bukan Natalius tetapi Presiden Prabowo yang pertama berani membentuk Kementerian HAM dan tentu saja menunjuk saya sebagai Menteri yang lahir dari akar rumput sebagai aktivis HAM lalu jadi Menteri HAM,” pungkasnya.

Kunjungan tersebut tidak hanya mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga mempertegas posisi Indonesia di mata internasional dalam menempatkan isu HAM sebagai prioritas utama, baik dalam negeri maupun di dunia global. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional