Rano Karno Dorong Sertifikasi Guru Ngaji

Rano Karno Dorong Sertifikasi Guru Ngaji

JAKARTA – Di tengah arus perkembangan zaman yang menuntut kecepatan dan kompetensi, peran guru ngaji tidak lagi bisa dianggap sebelah mata. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyoroti urgensi peningkatan kualitas guru ngaji melalui pelatihan dan sertifikasi sebagai bentuk profesionalisme dalam menyampaikan ilmu agama.

Hal tersebut disampaikan Rano Karno usai menghadiri acara Silaturahim Tilawati Nasional 2025 yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/07/2025). Acara ini dihadiri ribuan guru ngaji dari berbagai daerah di Indonesia dan menjadi ajang konsolidasi serta penguatan kompetensi pengajar Al-Qur’an.

“Ini acara berkumpulnya para guru ngaji, mendapatkan pelatihan tentang yang namanya kompetensi itu sangat penting. Apalagi sekarang ini, kalau tidak punya sertifikat masyarakat akan ragu kemampuannya,” ujar Rano kepada awak media.

Dalam era digital dan informasi terbuka seperti saat ini, masyarakat cenderung mengukur kredibilitas seseorang melalui pengakuan formal seperti sertifikat. Oleh karena itu, menurut Rano, guru ngaji harus mulai memandang profesinya dengan sudut pandang modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai keikhlasan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat. Saya yakin para guru ngaji di sini pasti akan berpikir sertifikat itu sudah sangat penting untuk perkembangan sekarang,” tambahnya.

Salah satu terobosan yang dikenalkan dalam acara ini adalah peluncuran Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tilawati dan Jam’iyyah Ma’had Tilawati Indonesia. Lembaga ini hadir sebagai respons atas kebutuhan akan standar kompetensi bagi para pengajar Al-Qur’an.

“LSP ini langsung disematkan oleh ketua atau pengurus dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi di Indonesia. Maka di Indonesia ini sudah lahir lembaga sertifikasi bagi guru-guru Al-Qur’an,” kata KH Umar Jaeni, Ketua Yayasan Nurul Falah.

Dengan keberadaan lembaga sertifikasi tersebut, diharapkan para guru ngaji bisa mendapatkan pengakuan resmi terhadap kemampuannya dan dapat menjangkau masyarakat lebih luas dengan pendekatan yang terstandar dan profesional.

Langkah ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi guru ngaji dalam sistem pendidikan informal dan menjadi jembatan penting dalam mencetak generasi Qurani di tengah tantangan zaman yang kian dinamis. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional