JAKARTA – Ratusan petani yang tergabung dalam Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (DPP SPI) menggelar aksi damai di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2025). Aksi ini digelar untuk memperingati Hari Pangan Sedunia sekaligus menegaskan tuntutan agar pemerintah segera menjalankan reforma agraria secara nyata dan menyeluruh.
Dalam aksinya, para petani datang membawa spanduk dan poster dengan pesan utama “Wujudkan Kedaulatan Pangan dengan Melaksanakan Reforma Agraria Sejati.” Tema ini, menurut mereka, bukan sekadar slogan, tetapi cerminan dari perjuangan panjang petani yang hingga kini belum mendapatkan keadilan dalam akses terhadap lahan pertanian dan sumber daya agraria.
Tim Komunikasi SPI, Anna Pane, menyebutkan bahwa aksi tersebut menjadi momentum untuk mengingatkan pemerintah agar menempatkan petani sebagai aktor utama pembangunan pangan nasional.
“Momentum Hari Pangan Sedunia ini menjadi pengingat bahwa kedaulatan pangan tidak akan terwujud tanpa reforma agraria sejati. Petani harus ditempatkan sebagai subyek utama pembangunan pangan,” ujar Anna dalam keterangannya, Kamis.
Ia menambahkan, semangat aksi tahun ini juga merupakan kelanjutan dari peringatan Hari Tani Nasional yang sebelumnya digelar oleh para petani di berbagai daerah. SPI menilai, hingga saat ini masih banyak petani kecil yang belum memperoleh kepastian hak atas tanah dan akses terhadap lahan produktif. Akibatnya, kesejahteraan petani tak kunjung meningkat dan kemandirian pangan nasional masih rapuh.
Selain orasi dan penyampaian tuntutan, massa aksi juga menggelar pertunjukan teatrikal bertema perjuangan petani. Aksi itu menggambarkan betapa pentingnya reforma agraria untuk menciptakan sistem pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Dari sisi keamanan, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat memastikan bahwa aksi berjalan dengan tertib. Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengatakan ribuan personel gabungan telah disiagakan untuk menjaga keamanan di sekitar Istana Negara.
“Total ada 1.485 personel gabungan yang dikerahkan untuk pengamanan di wilayah Jakarta Pusat, khususnya di sekitar Istana Negara,” ujar Ruslan.
Ia juga menyebut bahwa polisi menyiapkan langkah-langkah pengamanan lalu lintas untuk mengantisipasi potensi kepadatan kendaraan.
“Situasional. Melihat ekskalasi jumlah massa di lapangan. Apabila massa cukup banyak maka arus lalu lintas akan dialihkan,” tambahnya.
Bagi para petani, aksi ini bukan sekadar unjuk rasa tahunan, melainkan simbol perjuangan panjang menuju kedaulatan pangan sejati di negeri agraris yang seharusnya makmur dari tanahnya sendiri. []
Diyan Febriana Citra.