PARLEMENTARIA – Aksi ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahakam pada awal September lalu tidak hanya menjadi sorotan publik, tetapi juga mendapat tanggapan serius dari kalangan legislatif. Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmad Reza Fachlevi, menyampaikan pandangannya melalui media sosial pribadi dengan menekankan bahwa demonstrasi merupakan bagian tak terpisahkan dari dinamika demokrasi.
Reza, yang berasal dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara, menilai kehadiran mahasiswa di depan Gedung DPRD Kaltim merupakan bukti nyata keterlibatan masyarakat dalam menyampaikan pendapat kepada para wakilnya. Ia menyebut kritik dan masukan publik harus dilihat sebagai ruang introspeksi bagi para legislator.
“Saya pribadi menyadari betapa pentingnya suara, masukan, serta kritik dari masyarakat. Hal ini menjadi bahan introspeksi dan pengingat bagi saya, agar selalu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” tulis Reza, Senin (01/09/2025).
Dalam kesempatan itu, politisi muda tersebut menegaskan komitmennya untuk terus mengawal arah kebijakan pemerintah agar tetap berpihak pada rakyat. Reza menilai keberanian mahasiswa dan pemuda yang menyampaikan aspirasi merupakan energi positif dalam pembangunan demokrasi di Kaltim.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kaltim, khususnya para pemuda dan adik-adik mahasiswa, yang telah menyuarakan aspirasinya melalui jalur demokrasi,” tambahnya.
Meski begitu, Reza tetap mengingatkan agar dinamika demokrasi tersebut berjalan dengan damai. Ia mengajak seluruh pihak menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi oleh hal-hal yang bisa menimbulkan gesekan sosial.
“Mari bersama-sama kita jaga Kalimantan Timur tetap aman, kondusif, serta terus berbenah menuju daerah yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya,” ujarnya.
Respons Reza menunjukkan bagaimana peran wakil rakyat tidak hanya sebatas pembuat kebijakan, tetapi juga sebagai penampung sekaligus jembatan aspirasi masyarakat. Sikapnya dianggap penting untuk merawat hubungan sehat antara DPRD dan warga, khususnya generasi muda yang semakin kritis terhadap kebijakan publik. []
Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna