Ribuan Warga Spanyol Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan

Ribuan Warga Spanyol Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan

SPANYOL – Gelombang panas yang melanda Eropa Selatan memicu kebakaran hutan berskala besar di Spanyol dan Portugal. Hingga Ahad (17/08/2025), lebih dari 51 titik api tercatat di berbagai wilayah Spanyol, memaksa sedikitnya 4.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Menurut laporan Anadolu, beberapa daerah paling terdampak berada di Ourense (Galicia), León dan Zamora (Castile dan León), Taman Alam Somiedo (Asturias), serta Plasencia (Extremadura). Di Castile dan León, sekitar 3.250 warga belum dapat kembali ke rumah akibat kondisi yang belum aman.

Di Galicia, kebakaran berlangsung selama beberapa hari terakhir dan terus meluas. Lebih dari 47.000 hektare lahan telah hangus terbakar. Warga terpaksa mengungsi ke fasilitas olahraga, pos darurat, atau menumpang di rumah kerabat untuk sementara waktu. Jalur transportasi juga lumpuh, termasuk penutupan jalan raya serta penghentian layanan kereta cepat menuju Madrid.

Menurut catatan Sistem Informasi Kebakaran Hutan Uni Eropa, sepanjang tahun ini kebakaran hutan di Spanyol sudah meludeskan sekitar 158.000 hektare lahan. Angka itu setara dengan luas wilayah metropolitan London, menandakan betapa seriusnya ancaman kebakaran terhadap kelestarian lingkungan di negara tersebut.

Tragedi ini juga memakan korban jiwa. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk dua di antaranya adalah relawan pemadam kebakaran. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia menulis melalui akun X bahwa, “Hari ini sekali lagi akan menjadi hari yang sangat berat, dengan risiko ekstrem munculnya kebakaran baru.”

Upaya pemadaman mendapat dukungan penuh dari Unit Darurat Militer Spanyol (UME) serta bantuan pesawat dari Uni Eropa. Virginia Barcones, Direktur Jenderal Layanan Darurat, menyebut setidaknya ada 14 kebakaran besar yang masih aktif dan berpotensi meluas karena faktor cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) memperingatkan risiko kebakaran masih sangat tinggi. Gelombang panas dengan suhu yang melampaui 40 derajat Celsius diperkirakan bertahan hingga Senin (18/08/2025), sehingga memperbesar kemungkinan munculnya titik api baru.

Kondisi serupa juga terjadi di negara tetangga, Portugal. Sedikitnya 78 titik api terpantau, termasuk delapan kebakaran besar. Otoritas Perlindungan Sipil Nasional Portugal menyebut 5.148 petugas, 305 kendaraan, dan 42 pesawat telah dikerahkan. Namun, di beberapa distrik seperti Guarda, keterbatasan sumber daya menghambat pemadaman. Api bahkan merambat hingga ke wilayah Pinhel, Trancoso, dan desa Alverca da Beira.

Pada Sabtu lalu, jasad mantan wali kota Vila Franca do Deão ditemukan hangus terbakar. Peristiwa itu menjadi korban jiwa pertama akibat kebakaran di Portugal pada musim panas tahun ini. Pemerintah Portugal kemudian meminta bantuan tambahan melalui mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa.

Laporan Euronews menyebut kebakaran di Spanyol dan Portugal ini merupakan dampak langsung dari gelombang panas yang melanda kawasan Eropa Selatan. Selain menimbulkan korban dan kerugian besar, bencana ini juga menjadi peringatan bahwa krisis iklim semakin memperparah risiko kebakaran hutan di kawasan Mediterania. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional