Rumah Dibakar, Istri Mantan PM Nepal Ternyata Masih Hidup dan Kritis

Rumah Dibakar, Istri Mantan PM Nepal Ternyata Masih Hidup dan Kritis

KATHMANDU – Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, dilaporkan mengalami luka bakar serius akibat kerusuhan yang melanda Kathmandu. Sebelumnya beredar kabar bahwa Chitrakar tewas saat kediamannya dibakar oleh massa ricuh, namun kabar tersebut terbantahkan. Saat ini, Chitrakar masih hidup dan dalam kondisi kritis.

Dikutip dari Kathmandu Post pada Sabtu (13/9/2025), pejabat Rumah Sakit Kirtipur menyebutkan bahwa Chitrakar mendapat perawatan intensif setelah mengalami luka parah. Direktur rumah sakit, dr. Kiran Nakarmi, menjelaskan, “Kondisinya kritis dan masih sama saat seperti dia dibawa untuk dirawat.” Luka yang diderita Chitrakar terjadi ketika kediamannya dibakar oleh massa saat ia berada di dalam rumah.

Selain Chitrakar, dua orang lainnya juga mengalami luka bakar dan telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Insiden ini terjadi bersamaan dengan aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung damai, namun berubah ricuh. Massa membakar beberapa gedung penting, termasuk kediaman mantan Perdana Menteri KP Sharma Oli, kantor kepresidenan, dan sejumlah kantor media.

Demonstrasi yang dipimpin kelompok muda, dikenal sebagai “Gen Z”, menuntut pencabutan blokir media sosial serta pemberantasan praktik korupsi yang merajalela. Isu gaya hidup mewah anak-anak pejabat yang disebut “Nepo Kids” atau “Nepo Baby” turut memicu kemarahan masyarakat Nepal. Warga menilai gaya hidup tersebut merupakan hasil dari korupsi dan pajak rakyat.

Kejadian ini menambah daftar panjang korban kerusuhan di Nepal yang sebelumnya telah menewaskan sedikitnya 51 orang, termasuk seorang warga negara India.

Situasi keamanan baru membaik setelah pengunduran diri KP Sharma Oli dan pelonggaran jam malam oleh Angkatan Darat Nepal. Larangan media sosial juga dicabut pada Senin malam, memungkinkan aktivitas publik kembali normal.

Para pejabat Nepal kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menstabilkan kondisi negara. Pemerintahan sementara di bawah Sushila Karki, perdana menteri perempuan pertama Nepal, bertugas memulihkan ketertiban, melindungi warga sipil, dan mempersiapkan pemilihan umum yang aman dan demokratis.

Kasus Rajyalaxmi Chitrakar menjadi pengingat pahit akan risiko yang dihadapi warga, terutama mereka yang terkait dengan pejabat publik, saat ketegangan politik meningkat.[]

Putri Aulia Maharani

Breaking News Internasional