JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/10) pagi. Rupiah tercatat naik 26 poin atau 0,16 persen sehingga dibuka pada level Rp16.609 per dolar AS di pasar spot Jakarta.
Penguatan ini melanjutkan tren positif rupiah setelah sehari sebelumnya mengalami fluktuasi. Pada Rabu (1/10), rupiah sempat melemah pada awal perdagangan menjadi Rp16.674 per dolar AS, atau turun sembilan poin dari posisi sebelumnya Rp16.665 per dolar AS. Namun, pada penutupan perdagangan sore, rupiah berhasil menguat kembali 30 poin menjadi Rp16.635 per dolar AS.
Sejalan dengan pergerakan di pasar spot, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga tercatat menguat. Data BI menunjukkan kurs JISDOR berada di posisi Rp16.680 per dolar AS pada Rabu, turun dari posisi sebelumnya Rp16.692 per dolar AS.
Dengan capaian tersebut, rupiah konsisten memperlihatkan tren penguatan meski dalam rentang tipis. Fluktuasi yang terjadi sejalan dengan dinamika pasar global, termasuk faktor pergerakan dolar AS, harga komoditas, serta kebijakan moneter bank sentral dunia.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada Kamis pagi ini lebih kuat dibandingkan posisi perdagangan sehari sebelumnya yang berada di Rp16.674 per dolar AS. Dengan begitu, rupiah tercatat kembali berada di jalur positif dalam menghadapi tekanan eksternal.
Pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir menunjukkan respon pasar yang cenderung positif, meskipun volatilitas global masih menjadi tantangan. Para analis menilai stabilitas nilai tukar domestik tetap perlu dijaga melalui sinergi kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah.
Ke depan, investor dan pelaku pasar akan mencermati perkembangan indikator ekonomi global, termasuk arah suku bunga The Fed dan harga komoditas dunia, yang berpotensi memengaruhi arus modal ke pasar keuangan domestik. []
Putri Aulia Maharani