Saham Ideal untuk Pensiun dan Tidur Nyenyak

Saham Ideal untuk Pensiun dan Tidur Nyenyak

JAKARTA — Keputusan untuk pensiun tak lagi identik dengan usia lanjut atau akhir dari masa produktif. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak individu memilih pensiun dini di usia 40-an hingga 50-an, demi mengejar kebebasan finansial, membuka usaha pribadi, melakukan perjalanan, atau berkontribusi dalam kegiatan sosial. Namun, keputusan pensiun menuntut perencanaan keuangan yang matang, khususnya dalam memastikan adanya pemasukan pasif yang berkelanjutan.

Salah satu strategi yang banyak disarankan bagi calon pensiunan adalah berinvestasi pada saham-saham berdividen. Saham jenis ini dinilai mampu memberikan arus kas rutin melalui pembagian dividen, tanpa perlu menjual aset yang dimiliki. Kendati demikian, pemilihan saham untuk kebutuhan pensiun tidak bisa sembarangan. Stabilitas, konsistensi pembagian dividen, dan imbal hasil yang wajar menjadi kriteria utama dalam memilih saham-saham tersebut.

Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi sejumlah saham yang dinilai layak dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio dana pensiun. Saham-saham ini umumnya berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar, rekam jejak pembagian dividen yang stabil, serta cenderung menunjukkan peningkatan yield dari tahun ke tahun.

Investasi pada saham berdividen dinilai ideal untuk pensiunan karena menawarkan keuntungan ganda: potensi apresiasi nilai aset dalam jangka panjang serta penghasilan pasif yang dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup harian. Dengan tetap menjaga aset pokok, pensiunan dapat menikmati hasil investasi secara berkelanjutan tanpa kekhawatiran nilai pokok investasi menyusut.

Meskipun demikian, para calon pensiunan tetap disarankan untuk melakukan analisis secara menyeluruh dan mempertimbangkan profil risiko masing-masing sebelum membuat keputusan investasi. Perlu diingat bahwa performa saham masa lalu tidak menjamin kinerja serupa di masa depan.

Sebagai catatan, ulasan ini bersifat informatif dan tidak merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor, termasuk risiko dan potensi keuntungan yang menyertainya.[]

Nasional