PARELEMENTARIA – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mewujudkan pendidikan menengah yang bebas biaya mendapatkan pengawalan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menyatakan bahwa lembaganya akan terus mendorong realisasi program “Gratispol” yang menjadi bagian dari janji kampanye Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.
Dalam pertemuan dengan masyarakat pada kegiatan reses masa sidang kedua tahun 2025 di daerah pemilihan Samarinda I, Kamis (03/07/2025), Sapto menjelaskan bahwa program tersebut menyasar pelajar SMA dan SMK yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan dan seragam. Ia menekankan bahwa program ini bukan sekadar janji politik, tetapi aspirasi yang dinantikan oleh masyarakat luas.
“Kami akan kawal program Gratispol ini, karena banyak masyarakat di Kaltim yang pastinya membutuhkan pendidikan gratis hingga bantuan seragam sekolah gratis,” ucapnya saat berdialog dengan warga.
Sapto menambahkan bahwa dirinya telah melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim untuk memastikan kesiapan pelaksanaan di lapangan. Ia juga menyebut bahwa daerah lain di provinsi ini turut menaruh perhatian pada program tersebut dan menunggu kejelasan teknis pelaksanaannya.
“Saya sudah komunikasikan ini ke Disdikbud Kaltim, baik dari kepala dinasnya maupun kepala bidangnya. Dari daerah lain juga mempertanyakan soal program ini. Maka nanti akan saya bantu komunikasikan lagi,” tambahnya.
Meskipun program ini disambut baik, Sapto menyadari pelaksanaannya tidak bisa instan. Ia menyoroti pentingnya kesiapan regulasi dan alokasi anggaran yang matang agar program ini berjalan optimal di seluruh daerah. Ia pun optimis bahwa pada tahun anggaran 2026, program ini dapat diimplementasikan secara lebih menyeluruh.
“Karena saya yakin yang dianggarkan pemerintah provinsi ini belum semuanya, karena pasti ada pergeseran anggaran. Insyaallah nanti di tahun 2026 bisa ter-cover masalah janji-janji Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terkait program Gratispol ini,” jelasnya.
Kepala Bidang SMK di Disdikbud Kaltim, Surasa, menjelaskan bahwa Gratispol mencakup dua elemen utama, yaitu Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dan bantuan seragam. Menurutnya, karena ini adalah tahun pertama pelaksanaan, pihaknya akan melaksanakan program secara bertahap, sembari memetakan potensi kendala yang mungkin muncul.
“Gratispol ini merangkul Bosda dan seragam sekolah. Tapi tentu semua dilakukan bertahap karena tidak bisa memenuhi semua komponen dalam waktu singkat. Karena ini tahun pertama, kita juga harus mitigasi potensi yang mungkin terjadi di lapangan,” tutup Surasa. []
Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna