TEL AVIV – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Israel mengungkap, sebanyak 10.056 tentaranya mendatangi Departemen Rehabilitasi sejak perang dengan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023. Sebagaimana dilansir dari iNews.id, sebanyak 35 persennya atau sekitar 3.500 di antaranya menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD) atau gangguan mental lain yang disebabkan oleh trauma.
Surat kabar Times of Israel mengungkap, 37 persen lainnya, atau sekitar 3.700 personel, menderita trauma fisik pada anggota tubuh. Namun tak disebutkan mengenai kondisi 28 persen tentara lainnya lainnya. Mayoritas dari 10.056 tentara yang mendatangi departemen rehabilitasi, atau sekitar 68 persen, merupakan pasukan cadangan.
Departemen Rehabilitasi Kemhan Israel melanjutkan, setiap bulan pihaknya menerima sekitar 1.000 veteran baru dengan berbagai kondisi. Jumlah pasien yang harus ditangani terus bertambah memberikan beban yang semakin luar biasa. Sebelumnya departemen juga menangani sekitar 62.000 veteran yang terluka dari perang sebelumnya.
Diperkirakan hingga 2030, Departemen Rehabilitas akan merawat sekitar 100.000 orang, setidaknya setengah dari mereka menderita PTSD. Departemen rehabilitasi menangani veteran yang terluka dari seluruh badan keamanan Israel, bukan hanya Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sementara itu data IDF mengungkap, 4.310 tentara mengalami luka sejak perang 7 Oktober. Dari jumlah tersebut, 640 terluka parah, 1.083 luka sedang, dan 2.587 luka ringan. Secara keseluruhan, 690 tentara IDF tewas selama perang dengan Hamas berlangsung, termasuk 330 di antaranya sejak operasi darat di Gaza. Selain itu 63 polisi Israel juga tewas dalam perang tersebut, termasuk seorang anggota komando yang melaksanakan operasi penyelamatan sandera di Gaza.
Putri Aulia Maharani