JAKARTA – Upaya pencarian para korban yang masih tertimbun pascalongsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus dilanjutkan oleh tim SAR gabungan. Pada Rabu (19/11/2025), operasi memasuki hari ketujuh sejak bencana terjadi pada Kamis malam, 12 November 2025. Sepekan berlalu, lima korban masih belum ditemukan dan menjadi prioritas utama dalam pencarian hari ini.
SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Abdullah, menegaskan bahwa seluruh unsur pencarian berkomitmen memaksimalkan upaya di titik-titik yang telah dipetakan. Menurutnya, tiga sektor pencarian kembali menjadi fokus utama.
“Kami akan terus memaksimalkan pencarian terhadap sisa korban yang masih tertimbun di lokasi longsor dengan fokus pencarian pada worksite A1, B1, dan B2,” kata Abdullah di lokasi kejadian.
Pembagian titik tersebut didasarkan pada analisis medan dan laporan terakhir dari petugas lapangan. Abdullah menjelaskan bahwa di worksite A1 diperkirakan masih terdapat satu korban, sementara di B1 ada tiga korban, dan satu korban berada di B2.
“Tim SAR gabungan mulai bergerak ke area pencarian mulai pukul 06.00 WIB,” ujarnya.
Untuk meningkatkan efektivitas di lapangan, tim kembali mengerahkan sejumlah peralatan pendukung. Drone dioperasikan sejak pagi hari guna melakukan asesmen awal terhadap potensi pergeseran tanah maupun retakan baru yang dapat membahayakan petugas. Penggunaan wahana udara ini dianggap penting mengingat kondisi tanah yang terus berubah setelah beberapa hari diguyur hujan.
Tak hanya itu, unit anjing pelacak (K9) turut dikerahkan untuk menelusuri titik-titik kemungkinan keberadaan korban. Anjing pelacak dinilai mampu membantu mempersempit area pencarian, terutama pada lokasi yang sulit dijangkau oleh alat berat. Di sisi lain, alat berat tetap digunakan untuk menggali timbunan tanah dalam skala besar.
Peralatan komunikasi (alkon) serta alat ekstrikasi manual maupun modern juga diaktifkan untuk menunjang koordinasi dan penanganan material longsor. Langkah terpadu ini diharapkan mampu mempercepat proses pencarian, meskipun medan pencarian terbilang berat dan rawan longsor susulan.
“Mohon doa semoga pencarian hari ketujuh ini dapat membuahkan hasil yang diharapkan,” ungkap Abdullah.
Hingga saat ini, seluruh pihak yang terlibat tetap bekerja dengan penuh kewaspadaan. Bencana longsor di Majenang sebelumnya menelan banyak korban jiwa, dan sebagian besar lokasi terdampak masih dalam kondisi tidak stabil. Meski begitu, tim SAR gabungan menegaskan bahwa operasi pencarian tidak akan dihentikan sebelum seluruh korban ditemukan. Publik pun menantikan perkembangan terbaru dari lapangan, terutama terkait kondisi cuaca yang sangat mempengaruhi proses pencarian. []
Diyan Febriana Citra.

