Serangan Hamas Tewaskan Tentara Israel di Gaza

Serangan Hamas Tewaskan Tentara Israel di Gaza

GAZA – Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak setelah bentrokan bersenjata yang terjadi pada Selasa (05/08/2025) di Khan Younis, wilayah selatan Gaza, menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel. Insiden ini menambah daftar panjang kerugian di pihak militer Israel sejak serangan darat diperluas pada Juni 2025 lalu.

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam, mengklaim telah berhasil meledakkan bom barel di bawah kendaraan lapis baja milik pasukan Israel yang tengah melintas di kawasan Al Zanna, timur laut Khan Younis.

Serangan tersebut diduga mengakibatkan sejumlah korban jiwa, meskipun jumlah pasti belum diungkap. Helikopter-helikopter militer Israel terlihat mendarat di lokasi kejadian untuk mengevakuasi para tentara yang menjadi korban.

Tidak hanya di Khan Younis, Hamas juga melaporkan telah menyerang dua pos komando militer Israel lainnya di dua titik berbeda, yakni di lingkungan Tuffah, Kota Gaza, serta poros Morag, wilayah selatan Khan Younis. Pos-pos ini dihujani tembakan mortir berat, sebagai bagian dari serangan terkoordinasi yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina.

Hingga kini, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan terbaru ini. Seperti biasanya, militer Israel menerapkan kebijakan sensor ketat terhadap publikasi informasi kerugian di lapangan, terutama terkait jumlah korban jiwa di pihak mereka.

Konflik di Jalur Gaza terus mengalami eskalasi sejak militer Israel meningkatkan operasi militer besar-besaran pasca 7 Oktober 2023. Dalam periode tersebut, lebih dari 61.000 warga Palestina dilaporkan tewas, dengan hampir separuhnya merupakan perempuan dan anak-anak. Selain korban jiwa, infrastruktur di Gaza hancur lebur, menjadikan wilayah tersebut berada di ambang bencana kemanusiaan dan kelaparan massal.

Kelompok perlawanan di Gaza semakin mengintensifkan serangan gerilya terhadap pasukan Israel yang masuk ke wilayah padat penduduk itu. Aksi-aksi perlawanan dilakukan dengan strategi mobilitas cepat dan pemanfaatan medan perkotaan yang kompleks, menyulitkan militer Israel dalam mengidentifikasi target.

Konflik yang berlangsung tanpa henti ini memunculkan kekhawatiran komunitas internasional akan dampak jangka panjang terhadap stabilitas kawasan. Sementara itu, pemerintah Israel tetap bersikeras melanjutkan operasi militernya dengan dalih keamanan nasional. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional