Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Sejumlah Orang, Pasukan Quds Jadi Sasaran

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Sejumlah Orang, Pasukan Quds Jadi Sasaran

Bagikan:

BEIRUT – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali meningkat menyusul serangan militer Israel di wilayah Lebanon yang menewaskan sejumlah orang, termasuk sosok yang diklaim sebagai bagian dari jaringan militer Iran. Insiden ini terjadi pada Kamis (25/12/2025) waktu setempat dan menambah daftar panjang eskalasi konflik lintas batas antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Teheran.

Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan seorang anggota Pasukan Quds, unit operasi eksternal Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), yang dituding terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel. Target serangan itu diidentifikasi sebagai Hussein Mahmud Marshad al-Jawhari.

“Seorang teroris kunci di unit operasional Pasukan Quds,” demikian pernyataan militer Israel, seperti dikutip dari AFP, Jumat (26/12/2025).

Militer Israel mengeklaim bahwa individu tersebut memainkan peran penting dalam aktivitas yang mereka sebut sebagai operasi teror lintas wilayah. “Hussein terlibat dalam kegiatan teror, yang diarahkan oleh Iran, terhadap negara Israel dan pasukan keamanannya dari Lebanon dan Suriah,” lanjut pernyataan tersebut.

Serangan ini mencerminkan ketegangan regional yang semakin kompleks, di mana Iran diketahui menjadi pendukung utama sejumlah kelompok bersenjata di Timur Tengah sebagai bagian dari apa yang disebut poros perlawanan. Salah satu kelompok yang paling menonjol adalah Hizbullah di Lebanon, yang selama bertahun-tahun terlibat konfrontasi langsung maupun tidak langsung dengan Israel.

Di sisi lain, otoritas Lebanon menyampaikan versi mereka terkait dampak serangan tersebut. Pemerintah Lebanon menyebutkan bahwa serangan udara Israel menghantam wilayah dekat perbatasan Suriah, tepatnya di kawasan timur laut negara itu. Serangan tersebut mengakibatkan korban jiwa dari kalangan warga.

“Serangan musuh Israel hari ini terhadap sebuah kendaraan di kota Hawsh al-Sayyed Ali di distrik Hermel menewaskan dua orang,” kata kementerian kesehatan Lebanon, merujuk pada lokasi di timur laut Lebanon yang berbatasan langsung dengan Suriah.

Selain insiden di Hermel, serangan terpisah juga dilaporkan terjadi di wilayah selatan Lebanon. Otoritas setempat mengonfirmasi adanya satu korban jiwa akibat serangan Israel di daerah Majdal Selm. Wilayah ini selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan bentrokan antara Israel dan Hizbullah.

Israel menyebut korban tewas dalam serangan di Majdal Selm ialah anggota Hizbullah. Klaim tersebut kembali menegaskan posisi Israel yang menganggap kelompok tersebut sebagai ancaman keamanan utama di perbatasan utara mereka.

Serangan-serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional akan meluasnya konflik di kawasan. Sejumlah analis menilai bahwa intensitas serangan lintas batas berpotensi menyeret lebih banyak aktor regional ke dalam pusaran konflik terbuka. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terkait klaim Israel mengenai keterlibatan Pasukan Quds dalam insiden tersebut.

Situasi keamanan di perbatasan Lebanon-Israel pun dilaporkan tetap tegang. Warga sipil di wilayah terdampak kembali dihadapkan pada risiko akibat meningkatnya aktivitas militer, sementara upaya diplomatik internasional terus didorong untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional