JAKARTA – Dukungan dunia usaha terhadap kebijakan pemerintah kembali menguat menjelang peluncuran Program Magang Nasional 2025. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan komitmen penuh untuk ikut menyukseskan program strategis tersebut saat bertemu dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya di kantor Sekretariat Kabinet, Kamis (16/10/2025) malam.
Dalam keterangannya kepada ANTARA, Jumat (17/10/2025), Teddy mengungkapkan bahwa KADIN siap mendorong partisipasi perusahaan-perusahaan swasta di seluruh Indonesia agar ikut serta dalam pelaksanaan magang tahap pertama yang akan dimulai pada 20 Oktober 2025.
“Ketum Kadin berkomitmen mendukung berbagai program pemerintah, salah satunya dalam keikutsertaan perusahaan-perusahaan swasta dalam Program Magang Nasional tahap pertama yang akan dimulai 20 Oktober ini,” ujar Teddy.
Pertemuan antara Seskab dan Ketum KADIN tersebut menjadi yang pertama dalam suasana formal di kantor pemerintah. Sebelumnya, keduanya kerap bertemu di berbagai forum informal yang berkaitan dengan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
“Sering berjumpa dengan Ketum KADIN dalam berbagai pertemuan di luar kantor, dan baru saat ini berjumpa dalam suasana yang formal di kantor,” tutur Teddy.
Program Magang Nasional 2025 menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah dalam memperkuat keterampilan tenaga kerja muda, terutama lulusan baru perguruan tinggi. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan dukungan penuh dari sektor industri, lembaga keuangan, dan asosiasi pengusaha.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Cris Kuntadi menjelaskan, pelaksanaan Magang Nasional dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi. Proses pendaftaran perusahaan dan usulan program berlangsung sejak 1 hingga 14 Oktober 2025, sedangkan pendaftaran peserta dilakukan pada 7–15 Oktober 2025. Seleksi dan pengumuman peserta dijadwalkan pada 16–18 Oktober 2025, dengan pelaksanaan magang dimulai 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.
“Pada batch pertama ini, Kemnaker menyediakan kuota bagi 20 ribu lulusan baru perguruan tinggi,” ungkap Cris.
Peserta program akan memperoleh uang saku setara upah minimum, yang dibayarkan oleh pemerintah melalui bank-bank Himbara seperti BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI. Selain itu, peserta juga mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), serta bimbingan langsung dari mentor perusahaan dan sertifikat kelulusan program.
Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri, sehingga lulusan muda Indonesia memiliki pengalaman kerja nyata sebelum benar-benar memasuki pasar tenaga kerja. Dukungan KADIN menjadi sinyal kuat bahwa dunia usaha siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. []
Diyan Febriana Citra.