JAKARTA — Upaya untuk melestarikan warisan pemikiran Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), semakin nyata melalui rencana pembangunan Perpustakaan Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, pada Jumat (11/07/2025), mengunjungi Balai Kota Jakarta untuk menyampaikan inisiatif tersebut secara langsung kepada Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Pendopo Balai Kota, Sinta hadir mengenakan busana merah dan menggunakan kursi roda, didampingi putri bungsunya, Inayah Wulandari. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana akrab, disaksikan pula oleh sejumlah staf dan anggota Paspampres.
Menurut Sinta, pembangunan perpustakaan ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap Gus Dur, tetapi juga upaya meneruskan cita-cita beliau yang sempat tertunda.
“Ya, ini dulu keinginan dari Gus Dur sebelum wafat bahwa beliau ingin membangun sebuah pusat kajian Islam Asia Tenggara dan itu dilengkapi dengan perpustakaan yang lengkap,” ujar Sinta kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa perpustakaan yang direncanakan tidak hanya akan berisi koleksi fisik, melainkan juga digital. Menariknya, perpustakaan ini akan dilengkapi ruang interaktif, tempat pengunjung dapat menyaksikan diorama seolah-olah mendengar Gus Dur bercerita langsung.
“Kita jadikan seperti dioram yang bercerita itu Gus Dur sendiri,” lanjutnya.
Sinta mengakui bahwa pembangunan ini akan membutuhkan dukungan dari banyak pihak, oleh karena itu ia mendatangi Balai Kota untuk meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan kesiapannya memberikan bantuan penuh. “Untuk apa yang menjadi keinginan beliau dan keluarga, tentunya pemerintah DKI akan memberikan support, dukungan sepenuhnya,” kata Pramono. Ia juga telah menginstruksikan dinas-dinas terkait untuk terlibat dalam proses ini.
Lebih lanjut, Pramono menyampaikan bahwa Gus Dur memiliki peran besar dalam hidupnya, termasuk dalam perjalanan politik yang membawanya hingga menjabat sebagai gubernur.
“Saya ini jadi gubernur juga direstui Gus Dur karena saya pergi ke tempat ziarah ke makam Gus Dur,” kenangnya.
Perpustakaan ini diharapkan menjadi ruang publik yang hidup, tempat masyarakat bisa mengenal dan mendalami nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan kemanusiaan yang menjadi bagian dari perjuangan Gus Dur semasa hidupnya. []
Diyan Febriana Citra.