JAKARTA – Gelombang aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI Jakarta dan sejumlah daerah lain semakin memanas sejak 25 Agustus 2025. Ribuan massa turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi, salah satunya menolak kenaikan gaji serta tunjangan anggota DPR yang dinilai memberatkan publik.
Situasi ini turut menyita perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. Melalui akun media sosial pribadinya, Susi berulang kali menyuarakan pendapatnya. Ia menyampaikan pesan terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait penanganan aksi yang berujung bentrokan.
“Pak Presiden @prabowo Pak Kapolri @ListyoSigitP mohon perintahkan segera hentikan penggunaan gas air mata,” tulis Susi di akun X pribadinya pada 29 Agustus 2025.
Susi juga meminta agar aparat kepolisian memberi kesempatan rakyat untuk memasuki Gedung DPR RI sebagai simbol rumah perwakilan mereka. “Dan perkenankan rakyat masuk rumah perwakilannya,” lanjutnya.
Menurut Susi, langkah tersebut dapat menekan potensi kerusakan fasilitas umum sekaligus mencegah meluasnya kobaran api akibat aksi demonstrasi. Ia menegaskan keyakinannya bahwa masyarakat masih menaruh harapan pada kepemimpinan Presiden Prabowo. “Saya percaya rakyat masih percaya kepemimpinan Bapak Presiden @prabowo. Mohon Bapak perkenankan mereka masuk ke rumah perwakilan mereka (bisa mengurangi kerusakan fasilitas umum lainnya),” ujarnya.
Tidak hanya kepada presiden dan kapolri, Susi juga menyampaikan pesan khusus untuk Ketua DPR RI, Puan Maharani. Ia mendesak Puan segera mengumpulkan anggota dewan dan mendengarkan aspirasi rakyat secara langsung. Lebih jauh, Susi menekankan pentingnya langkah tegas dengan memberhentikan anggota DPR yang dinilai tidak memiliki empati terhadap masyarakat.
Aksi protes ini sendiri semakin memanas setelah muncul insiden tragis yang menimpa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online berusia 20 tahun. Affan tewas tertabrak kendaraan taktis Brimob saat hendak mengantar pesanan di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2025. Mirisnya, Affan bukan bagian dari massa aksi, melainkan hanya melintas di lokasi kejadian.
Kematian Affan menjadi pemicu kemarahan publik, sehingga aksi meluas ke berbagai daerah, termasuk Bandung, Jawa Barat. Di tengah unjuk rasa, sejumlah fasilitas DPR/MPR ikut terdampak, bahkan salah satu wisma yang pernah digunakan sebagai rumah dinas pejabat hangus terbakar.
Gelombang protes yang terus bergulir ini menegaskan tingginya kekecewaan masyarakat terhadap elit politik. Tuntutan utama bukan hanya soal gaji dan tunjangan, melainkan juga keadilan serta empati wakil rakyat terhadap kondisi masyarakat luas.[]
Putri Aulia Maharani