Tiga Kapal Freedom Flotilla Diserang Israel Saat Bawa Bantuan ke Gaza

Tiga Kapal Freedom Flotilla Diserang Israel Saat Bawa Bantuan ke Gaza

ISTANBUL — Ketegangan di Laut Tengah kembali meningkat setelah pasukan Angkatan Laut (AL) Israel menyerang tiga kapal yang tergabung dalam armada kemanusiaan Gaza bertajuk “Thousand Madleens”, Rabu (08/10/2025) pagi waktu setempat. Kapal-kapal tersebut merupakan bagian dari sembilan armada yang berlayar di bawah koordinasi Freedom Flotilla Coalition (FFC), organisasi internasional yang berkomitmen menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dalam pernyataannya di platform X (Twitter), Komite Internasional untuk Menembus Blokade Gaza mengonfirmasi bahwa tiga kapal mereka diserang ketika berada di perairan internasional, sekitar 220 kilometer dari pantai Gaza.

“Kami mengonfirmasi tiga kapal, yaitu Gaza Sunbird, Alaa Al Najjar, dan Anas Al Sharif, diserang dan dicegat secara ilegal oleh militer Israel pada pukul 04.34, 220 km di lepas pantai Gaza,” demikian bunyi pernyataan resmi komite tersebut, dikutip dari kantor berita Anadolu.

Rekaman video yang beredar menunjukkan pasukan Israel menaiki kapal Sunbird dan merusak sistem CCTV menggunakan senjata api. Tindakan ini dinilai sebagai upaya menghapus jejak pelanggaran mereka di wilayah laut yang bukan di bawah yurisdiksi Israel.

Sementara itu, media Israel Channel 13 sebelumnya telah melaporkan bahwa militer tengah bersiap menghadang armada kemanusiaan tersebut sebelum berhasil mendekati perairan Gaza.

“Militer Israel tidak memiliki yurisdiksi hukum atas perairan internasional. Armada kami tidak menimbulkan bahaya,” tegas Freedom Flotilla Coalition dalam unggahan di Instagram resminya.

Serangan ini membuat komunikasi antara beberapa kapal dan pusat kendali di darat terputus. Sebagian besar siaran langsung dari armada yang sebelumnya menyiarkan perjalanan mereka secara terbuka dilaporkan diputus oleh otoritas Israel.

Armada Thousand Madleens mengangkut lebih dari 110.000 dolar AS dalam bentuk bantuan medis, seperti obat-obatan, alat bantu pernapasan, dan pasokan gizi untuk rumah sakit di Gaza. Sekitar 100 aktivis kemanusiaan dari berbagai negara berada di sembilan kapal tersebut, termasuk sejumlah tokoh kemanusiaan internasional yang telah lama terlibat dalam upaya menembus blokade Israel terhadap Jalur Gaza.

Serangan ini kembali menyoroti kritik internasional terhadap blokade laut yang diberlakukan Israel sejak lebih dari satu dekade lalu. Meski misi FFC menegaskan bersifat damai dan kemanusiaan, tindakan militer Israel menunjukkan sikap keras terhadap segala bentuk bantuan yang berusaha masuk tanpa izin resmi Tel Aviv. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional