Tiga Nelayan WNI Korban Kapal Karam Dipulangkan dari Malaysia

Tiga Nelayan WNI Korban Kapal Karam Dipulangkan dari Malaysia

KUALA LUMPUR – Tiga nelayan warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya terbawa arus hingga perairan Malaysia setelah kapal mereka karam di Karimun, Kepulauan Riau, akhirnya dipulangkan ke tanah air pada Jumat (19/09/2025). Pemulangan ini difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru menggunakan kapal feri MV Putri Anggreni 01, dan mereka diterima di Pelabuhan Tanjung Balai, Karimun.

Insiden bermula pada 7 Agustus 2025 pagi ketika KM Berkah, kapal kayu tradisional sepanjang 9 meter yang ditumpangi Pandi (nakhoda), Aneil Ferdian Syah, dan Mujahidin, karam di perairan Tokong Hiu akibat cuaca buruk. Ketiga nelayan ini mengapung selama sekitar tiga jam dan terbawa arus hingga perairan Malaysia sebelum diselamatkan oleh kapal tunda Ace Star berbendera Malaysia pada pukul 07.30 waktu setempat.

Setelah diselamatkan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia Negeri Johor (APMM) menampung mereka, memberikan perawatan, dan melakukan penyelidikan sesuai Akta Imigresen 1959/63 selama satu pekan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiganya dinyatakan sebagai korban kecelakaan dan tidak terbukti melakukan pelanggaran hukum di Malaysia.

Pada 15 Agustus 2025, KJRI Johor Bahru mengambil alih penanganan ketiganya dengan menempatkan mereka di rumah perlindungan, sekaligus memulai koordinasi untuk pengurusan dokumen kepulangan, termasuk penerbitan Special Pass oleh Jabatan Imigresen Malaysia.

Pelaksana Fungsi Konsuler 3, Dhania Afini Lestari, menegaskan bahwa perlindungan WNI merupakan prioritas utama KJRI, terutama dalam kondisi darurat dan kemanusiaan.

“Kami memastikan ketiga nelayan ini mendapatkan perlindungan maksimal selama berada di Malaysia, termasuk kebutuhan medis, tempat tinggal sementara, dan pendampingan administrasi,” ujar Dhania.

Selain itu, Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KJRI juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari APMM Malaysia, operator kapal tunda, hingga tim KJRI Johor Bahru yang bekerja sama memastikan keselamatan dan pemulangan ketiganya.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kerjasama lintas negara dalam situasi darurat maritim, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan bagi warga negaranya di luar negeri. Ketiga nelayan tersebut kini dapat kembali ke keluarga dan aktivitas mereka di Karimun dengan selamat, setelah mengalami pengalaman yang menegangkan di laut lepas. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional