TNI Selesaikan Misi Damai di Kongo

TNI Selesaikan Misi Damai di Kongo

JAKARTA – Kontingen Garuda XX-U dari Satuan Tugas Kompi Zeni TNI telah menuntaskan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo dan kini telah kembali ke Tanah Air. Setelah mengabdi selama lebih dari satu tahun, pasukan ini disambut dalam upacara resmi di Lapangan Prima, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/07/2025).

Sebagai bagian dari misi MONUSCO (United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo), Satgas Kizi TNI memainkan peran penting dalam mendukung operasi kemanusiaan dan teknis. Komandan Satgas, Letkol Czi Dili Eko Setyawan, mengungkapkan bahwa timnya bertugas memperbaiki infrastruktur dan membantu kelancaran distribusi bantuan, terutama ke daerah-daerah yang sulit diakses.

“Kami melakukan berbagai kegiatan untuk men-support misi kemanusiaan PBB. Di antaranya memperbaiki akses jalan antarwilayah terisolasi serta membantu distribusi bantuan dan pengamanan,” ujar Letkol Eko.

Selain jalan, pasukan teknis ini juga melakukan perbaikan fasilitas operasional bandara, termasuk runway dan hanggar, yang sangat vital bagi kelangsungan logistik dan mobilitas misi internasional tersebut.

Namun, menjalankan misi di wilayah penuh konflik bukanlah hal mudah. Eko mengisahkan bahwa Satgas menghadapi gangguan dari kelompok milisi bersenjata yang kerap mencoba merusak stabilitas keamanan.

“Kami tidak terlibat langsung dalam kontak senjata, namun gangguan dari luar kamp cukup sering terjadi,” ujarnya. Penanganan gangguan tersebut dilakukan oleh satuan pasukan reaksi cepat atau Quick Reaction Force (QRF) dari kontingen lain.

Meski berada dalam situasi yang tidak stabil, TNI tetap menjalin relasi positif dengan masyarakat lokal. Salah satu bentuk pendekatan yang dilakukan adalah membangun fasilitas umum seperti lapangan sepak bola.

“Kami memperbaiki lapangan bola dan membangunnya sesuai standar internasional agar dapat digunakan oleh pemuda-pemuda di sana,” kata Eko. Menurutnya, pendekatan ini bukan hanya mempererat hubungan, tapi juga mengurangi potensi perekrutan pemuda oleh kelompok milisi.

Keberhasilan misi ini tidak hanya menegaskan profesionalisme TNI dalam tugas internasional, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang aktif dalam menjaga perdamaian global. Usai menjalankan misi selama 14 bulan, pasukan kembali dalam kondisi lengkap dan siap menjalani tugas baru di dalam negeri. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional