Tragedi Jet AU Bangladesh di Milestone School, 20 Tewas

Tragedi Jet AU Bangladesh di Milestone School, 20 Tewas

DHAKA – Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti kota Dhaka setelah sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh menimpa gedung sekolah Milestone School and College pada Senin (21/07/2025). Peristiwa tragis ini menewaskan sedikitnya 20 orang, mayoritas adalah siswa sekolah yang tengah berada di dalam ruang kelas.

Kisah menyayat hati datang dari sejumlah saksi mata yang menyaksikan langsung detik-detik pesawat menukik jatuh dan menghantam bangunan dua lantai tempat puluhan siswa berada.

Rezaul Islam, seorang guru di sekolah tersebut, mengungkapkan kecurigaan awal ketika suara mesin jet terdengar lebih keras dari biasanya. “Suara pesawat begitu nyaring dan terbang rendah,” ujarnya. “Kemudian pesawat itu menukik tajam dan menghantam gedung, lalu meledak dan terbakar.”

Guru lainnya, Masud Tarik, menggambarkan suasana mencekam sesaat setelah ledakan terjadi. “Ketika melihat ke belakang, saya hanya melihat api dan asap. Ada banyak penjaga dan anak-anak di sini,” katanya, menggambarkan kepanikan yang terjadi.

Seorang siswa kelas 10 yang tak ingin disebutkan namanya mengisahkan bahwa dirinya baru saja keluar dari ruang ujian ketika insiden terjadi. “Tepat di depan mata saya,” katanya dengan suara gemetar. Ia mengalami trauma berat karena menyaksikan sahabatnya tewas dalam tragedi tersebut.

Kementerian Kesehatan Bangladesh melaporkan bahwa 20 orang meninggal dunia, termasuk pilot pesawat. Dari jumlah tersebut, 17 di antaranya adalah siswa. Selain itu, lebih dari 170 orang mengalami luka-luka, dengan sekitar 50 orang di antaranya menderita luka bakar serius. Banyak korban adalah anak-anak berusia antara 10 hingga 15 tahun.

Para korban saat ini dirawat di tujuh rumah sakit di Dhaka, termasuk Rumah Sakit Uttara Adhunik Medical College dan Institut Nasional Bedah Plastik dan Luka Bakar. Rumah sakit-rumah sakit tersebut dipenuhi warga yang mencari informasi tentang keluarga mereka yang menjadi korban.

Pemerintah Bangladesh langsung menetapkan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan kepada para korban. Bendera dikibarkan setengah tiang di berbagai gedung pemerintahan, sementara doa bersama digelar di sejumlah masjid dan sekolah.

Tragedi ini memicu pertanyaan besar tentang keselamatan penerbangan militer di kawasan padat penduduk, terutama di dekat institusi pendidikan. Banyak pihak menuntut evaluasi ketat terhadap prosedur latihan militer agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional