JAKARTA – Peristiwa kecelakaan lalu lintas kembali menambah daftar panjang kasus yang melibatkan pengemudi dalam kondisi lelah atau mengantuk. Insiden ini terjadi pada Kamis pagi (07/08/2025) di Jalan Danau Sunter Selatan, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebuah minibus menghantam bagian belakang truk jungkit pengangkut pasir yang sedang berhenti di tepi jalan akibat pecah ban.
Akibat kecelakaan tersebut, dua orang yang berada di dalam minibus mengalami luka serius di bagian kepala dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Podomoro untuk mendapatkan perawatan intensif.
Truk bernomor polisi BK 8743 VW yang dikemudikan Jansen diketahui sudah berhenti sejak dini hari. Ia telah mengambil langkah-langkah keselamatan, seperti memasang rambu peringatan dan menyalakan lampu kendaraan sebagai penanda kondisi darurat.
“Saya langsung kasih rambu-rambu lah biar orang tahu kalau area trouble,” ujar Jansen kepada wartawan di lokasi kejadian.
Saat kejadian, Jansen tengah beristirahat di dalam kabin truk. Namun, ketenangannya terusik oleh suara benturan keras dari arah belakang.
“Tahu-tahu kencang tuh dari belakang dia, kirain saya motor atau yang lain (tabrakan), tahunya mobil. Saya langsung minta tolong sama sekuriti depan situ, biar tahu,” ungkapnya.
Minibus bernomor polisi A 1462 JF itu diduga melaju dengan kecepatan tinggi dan dikemudikan oleh pria yang kehilangan kendali karena mengantuk. Di dalam kendaraan, terdapat satu penumpang perempuan yang juga mengalami luka berat.
“Kondisinya parah sih, kepalanya pada bocor dua-duanya, yang parah sih si driver-nya,” tambah Jansen.
Kepala Satuan Pelaksana Suku Dinas Perhubungan Kecamatan Tanjung Priok, Rafles Gultom, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan kecelakaan sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, proses evakuasi kendaraan cukup memakan waktu karena lalu lintas yang sudah padat sejak pagi hari. Baru pada pukul 10.30 WIB mobil berhasil dievakuasi menggunakan derek.
“Dia (truk) berhenti bukan mengantuk atau apa ya, tetapi memang karena mengalami pecah ban. Karena berhenti di jalan yang terang dia merasa aman dan memperkirakan kendaraan lain melihat,” jelas Rafles.
Insiden ini menunjukkan bahwa kelelahan saat berkendara masih menjadi faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di perkotaan. Kurangnya kesadaran pengemudi untuk beristirahat ketika mengantuk bisa berdampak fatal tidak hanya bagi dirinya, tapi juga orang lain di jalan.
Kecelakaan ini juga menimbulkan dampak lanjutan berupa kemacetan parah di jalur Danau Sunter Selatan, terutama dari arah Kemayoran menuju Kelapa Gading. Aparat kepolisian dan petugas perhubungan langsung diterjunkan untuk mengurai arus lalu lintas dan memastikan jalur kembali lancar. []
Diyan Febriana Citra.