Trump Ancam Gugat BBC Rp 16,7 Triliun karena Film Dokumenter

Trump Ancam Gugat BBC Rp 16,7 Triliun karena Film Dokumenter

Bagikan:

WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan internasional setelah menyiapkan langkah hukum terhadap BBC. Ia menuding lembaga penyiaran asal Inggris itu telah menyunting pidatonya secara menyesatkan dalam film dokumenter bertajuk “Trump: Kesempatan Kedua” yang ditayangkan dalam program Panorama menjelang pemilu AS 2020.

Gugatan yang disiapkan Trump mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp16,7 triliun. Menurut tim hukumnya, dokumenter tersebut menampilkan potongan video yang memberi kesan seolah Trump mendorong terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol pada Januari 2021 peristiwa yang mengguncang citra demokrasi Amerika Serikat.

“Jika BBC tak mematuhi, maka Presiden Trump tak punya pilihan lain selain menegakkan hak hukum serta keadilan, termasuk mengajukan gugatan hukum dengan ganti rugi tak kurang dari USD 1 miliar,” ujar kuasa hukum Trump dalam surat resmi yang dikutip AFP.

Dalam surat tersebut, pihak Trump memberi tenggat waktu hingga Jumat (14/11/2025) bagi BBC untuk menghapus dokumenter, menyampaikan permintaan maaf terbuka, serta memberikan kompensasi resmi. Mereka menilai pengeditan yang dilakukan BBC telah memanipulasi konteks dan merugikan nama baik Trump di mata publik internasional.

Kasus ini memicu gejolak di internal lembaga penyiaran Inggris tersebut. Direktur Jenderal BBC Tim Davie dan CEO BBC News Deborah Turness mengumumkan pengunduran diri setelah kontroversi penyuntingan itu mencuat ke publik.

BBC kemudian mengeluarkan pernyataan resmi yang dikirim ke parlemen Inggris. Dalam keterangan itu, mereka mengakui bahwa proses penyuntingan telah “menimbulkan persepsi keliru” terhadap isi pidato Trump yang sesungguhnya.

“BBC ingin meminta maaf atas kesalahan penilaian tersebut,” kata Ketua BBC Samir Shah.

Meski begitu, lembaga penyiaran publik tersebut belum memutuskan langkah hukum lebih lanjut.

“BBC akan meninjau gugatan dari kuasa hukum Trump dan mengambil keputusan setelah semua aspek hukum ditelaah,” bunyi pernyataan BBC pada Senin (10/11/2025).

Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan antara Donald Trump dan media arus utama. Sejak masa kampanye 2016, Trump kerap menuduh sejumlah media besar melakukan pemberitaan yang bias dan merugikan dirinya. Gugatan terhadap BBC ini dianggap sebagai upaya terbaru Trump untuk menegaskan kontrol narasi terhadap citranya menjelang tahun-tahun politik yang semakin panas di Amerika Serikat. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional Kasus