WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menerima Wali Kota terpilih New York, Zohran Mamdani, di Gedung Putih, Jumat (21/11/2025) waktu setempat. Pertemuan yang digelar secara tertutup ini menandai langkah awal diplomasi politik menjelang pelantikan Mamdani pada 1 Januari 2026 mendatang.
Meskipun keduanya kerap berselisih pandangan selama kampanye Pilwalkot New York, pertemuan ini berlangsung dalam suasana profesional. Pada masa Pilwalkot, Trump beberapa kali menyerang Mamdani dengan menyebutnya komunis dan mengancam penghentian dana federal bagi New York City apabila Mamdani memenangkan pemilihan. Sementara itu, Mamdani menegaskan kemenangan politiknya sebagai kemenangan rakyat yang memahami kebutuhan kota metropolitan itu.
Dalam pertemuan di Ruang Oval, Mamdani membahas isu-isu utama seperti biaya hidup yang tinggi, keamanan publik, dan akses layanan bagi warga New York. Pertemuan ini menurut kedua pihak berlangsung lebih produktif dari perkiraan awal. Trump mengaku terkejut dengan tingkat kesepakatan yang dicapai.
“Kami sepakat lebih dari yang saya kira. Kami memiliki satu kesamaan, kami ingin kota yang kami cintai ini berkembang dengan sangat baik,” kata Trump kepada wartawan usai pertemuan. Ia juga memberikan ucapan selamat secara langsung kepada Mamdani atas kemenangan dalam Pilwalkot, mengapresiasi perjuangan Mamdani menghadapi lawan-lawan tangguh selama kampanye.
Sementara itu, Mamdani menekankan pentingnya pertemuan ini untuk membangun komunikasi yang konstruktif. “Pertemuan itu produktif dan berfokus pada tempat yang sama-sama dikagumi dan dicintai, yaitu Kota New York, serta pentingnya menyediakan akses yang terjangkau bagi warga,” ujar Mamdani. Ia menegaskan bahwa perbedaan pandangan tidak menghalangi kolaborasi dalam agenda yang bermanfaat bagi warga kota.
Dalam konferensi pers sehari sebelum berangkat ke Washington, Mamdani menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi kesempatan untuk menjelaskan sikap kepemimpinan dan prioritasnya.
“Saya bermaksud menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa saya akan bekerja sama dengannya dalam agenda apa pun yang menguntungkan warga New York. Jika suatu agenda merugikan warga, saya akan menjadi yang pertama menyuarakannya,” tambah Mamdani.
Pertemuan ini mencerminkan pentingnya dialog lintas pihak, terutama ketika kepentingan publik menjadi fokus utama. Langkah ini juga menjadi indikasi bahwa politik di tingkat kota dan federal dapat berjalan dengan pendekatan kolaboratif, meski terdapat perbedaan pandangan. Sebagai wali kota terpilih, Mamdani menunjukkan komitmen untuk mengedepankan kesejahteraan warga New York sambil membangun komunikasi efektif dengan pemerintahan federal. []
Diyan Febriana Citra.

