Trump Hubungi Putin Jelang Bertemu Zelensky

Trump Hubungi Putin Jelang Bertemu Zelensky

Bagikan:

WASHINGTON –  Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memainkan peran sentral dalam upaya diplomasi internasional terkait konflik Rusia–Ukraina. Menjelang rencana pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Florida pada Minggu (28/12/2025) waktu setempat, Trump terlebih dahulu menjalin komunikasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Langkah ini menegaskan pendekatan diplomasi aktif Washington yang berupaya memetakan jalan penyelesaian konflik melalui dialog tingkat tinggi.

Komunikasi antara Trump dan Putin dilakukan melalui sambungan telepon. Dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin negara membahas berbagai kemungkinan untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina yang telah berlangsung dalam waktu lama dan berdampak luas terhadap stabilitas kawasan serta ekonomi global. Trump menilai pembicaraan itu berlangsung konstruktif dan membuka ruang bagi pembahasan lanjutan.

“Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat baik dan produktif dengan Presiden Putin dari Rusia,” kata Trump dikutip dari AFP, Senin (29/12/2025).

Pihak Kremlin turut memberikan keterangan resmi mengenai percakapan tersebut. Dalam pernyataannya, pemerintah Rusia menyebut bahwa Trump sependapat dengan pandangan Moskow terkait ketidakefektifan gencatan senjata sementara. Kremlin menilai langkah tersebut justru berpotensi memperpanjang konflik dan membuka peluang terjadinya kembali eskalasi militer di kemudian hari.

“Rusia dan Amerika Serikat memiliki posisi yang sama, yaitu bahwa usulan Ukraina dan Eropa untuk gencatan senjata sementara hanya akan memperpanjang konflik dan menyebabkan dimulainya kembali permusuhan,” kata penasihat diplomatik Kremlin, Yuri Ushakov.

Dalam pandangan Rusia, penyelesaian konflik harus menyentuh akar persoalan, termasuk status wilayah Donbas. Kremlin juga menyampaikan bahwa Ukraina diminta menarik pasukannya dari kawasan tersebut sebagai prasyarat untuk mengakhiri konflik bersenjata.

Di sisi lain, komunikasi Trump dengan Putin terjadi hanya berselang singkat sebelum pertemuan penting antara Trump dan Zelensky. Presiden Ukraina dijadwalkan bertemu Trump di ruang makan kediaman pribadinya di Mar-a-Lago, Florida. Pertemuan ini menjadi tatap muka pertama kedua pemimpin sejak Oktober, sekaligus momentum krusial untuk membahas masa depan hubungan Amerika Serikat–Ukraina.

Pertemuan tersebut berlangsung dalam konteks hubungan yang tidak selalu mulus. Zelensky sebelumnya menghadapi sejumlah kritik dan serangan verbal dari Trump, terutama terkait strategi perang dan besarnya dukungan Barat terhadap Ukraina. Meski demikian, Zelensky disebut berupaya menunjukkan sikap terbuka dan kesediaan bekerja sama dengan garis besar pendekatan yang diusung oleh Trump.

Namun, dinamika diplomasi ini tidak sepenuhnya berjalan seimbang. Sementara Ukraina berusaha menyesuaikan diri dengan arah kebijakan Amerika Serikat, Rusia belum menunjukkan sinyal yang jelas untuk menerima rencana penyelesaian konflik versi Washington. Hal ini mencerminkan kompleksitas diplomasi internasional, di mana kepentingan geopolitik masing-masing negara kerap saling bertabrakan.

Langkah Trump yang berkomunikasi lebih dulu dengan Putin juga memunculkan beragam tafsir di kalangan pengamat internasional. Sebagian menilai pendekatan ini sebagai upaya untuk menjembatani dialog langsung dengan semua pihak, sementara yang lain melihatnya sebagai strategi untuk menekan Ukraina agar lebih fleksibel dalam perundingan.

Ke depan, hasil pertemuan Trump dan Zelensky di Florida akan menjadi sorotan utama dunia internasional. Pertemuan tersebut dipandang dapat menentukan arah baru upaya perdamaian, sekaligus menunjukkan sejauh mana Amerika Serikat mampu memainkan peran penentu dalam konflik Rusia–Ukraina yang masih berlarut-larut. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional