NEW DELHI — Musibah kembali melanda kawasan pegunungan Himalaya di Nepal. Sebuah longsoran salju besar menerjang kamp utama puncak Yalung Ri, menewaskan tujuh orang dan menyebabkan empat lainnya dilaporkan hilang. Peristiwa itu terjadi ketika para pendaki tengah bersiap melanjutkan perjalanan menuju puncak Dolma Khang, yang memiliki ketinggian 6.332 meter di atas permukaan laut.
Menurut laporan Kathmandu Post yang dikutip Senin (03/11/2025), korban terdiri atas tiga warga negara Amerika Serikat, satu warga Kanada, satu warga Italia, dan dua warga Nepal. Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Distrik Dolakha, Gyan Kumar Mahato, yang memimpin koordinasi evakuasi di lokasi.
“Longsoran terjadi di kamp utama saat para pendaki dan pemandu tengah bersiap menuju puncak. Tim kami segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban,” ujar Mahato seperti dilaporkan media lokal.
Sebelumnya, media di Nepal melaporkan sebanyak 15 orang, termasuk pendaki asing dan pemandu lokal, sempat tidak dapat dihubungi setelah longsoran menerjang kawasan Yalung Ri Himal. Tim penyelamat kemudian menemukan sebagian dari mereka dalam kondisi meninggal dunia.
Upaya penyelamatan sempat menghadapi berbagai kendala di lapangan. Cuaca buruk dan pembatasan penerbangan di wilayah Rolwaling membuat helikopter penyelamat sulit menjangkau area terdampak. “Operasi penyelamatan dihentikan sementara pada malam hari karena kondisi tidak memungkinkan,” tulis Kathmandu Post.
Menurut laporan lanjutan, izin terbang khusus untuk operasi penyelamatan di kawasan pegunungan tinggi baru diterbitkan otoritas Nepal beberapa jam setelah insiden terjadi. Namun, badai salju dan visibilitas rendah kembali menghambat proses pencarian korban hilang.
Longsoran salju di kawasan Himalaya bukan hal baru. Perubahan cuaca ekstrem dan peningkatan suhu global disebut para ahli turut memicu ketidakstabilan lapisan es di pegunungan tersebut. Kawasan Yalung Ri sendiri dikenal sebagai salah satu rute pendakian yang menantang, meski tidak seterkenal Everest atau Annapurna.
Pemerintah Nepal kini tengah berkoordinasi dengan kedutaan besar negara-negara korban untuk proses identifikasi dan repatriasi jenazah. Sementara itu, operasi pencarian terhadap empat pendaki yang masih hilang akan dilanjutkan begitu cuaca memungkinkan.
Insiden ini kembali menjadi pengingat akan tingginya risiko pendakian di kawasan Himalaya, terutama saat musim dingin mulai tiba. Meskipun teknologi dan peralatan modern telah banyak membantu keselamatan pendaki, alam pegunungan Nepal tetap menyimpan bahaya yang tak bisa diprediksi. []
Diyan Febriana Citra.

