JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya menanggapi aspirasi rakyat yang belakangan ramai disuarakan melalui aksi demonstrasi. Hal ini tercermin dalam pertemuan bersama tokoh lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/09/2025).
Ulama terkemuka, Muhammad Quraish Shihab, yang hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan bahwa Presiden memahami dengan baik substansi tuntutan masyarakat sipil, termasuk isu yang populer disebut sebagai tuntutan 17+8.
“Kami mendapat banyak informasi dan penjelasan yang sangat memuaskan dari Bapak Presiden. Apa yang kami sampaikan dalam hari-hari yang lalu itu dipahami dan diterima dengan baik,” ungkap Quraish.
Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam ini menjadi forum dialog terbuka, membicarakan mulai dari keluhan masyarakat, aspirasi mahasiswa, hingga dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam aksi demonstrasi. Tuntutan 17+8 yang sebelumnya ramai disuarakan kembali ditegaskan para tokoh, antara lain mengenai pembentukan tim investigasi independen atas dugaan kekerasan aparat, pembebasan mahasiswa serta pelajar yang masih ditahan, dan langkah reformasi menyeluruh di bidang politik, hukum, HAM, pertahanan, keamanan, hingga khususnya reformasi Polri.
Quraish menambahkan, apa yang diharapkan para tokoh bangsa ternyata selaras dengan komitmen Presiden. “Pokoknya apa yang kami harapkan itu sejalan dengan pandangan Bapak Presiden. Beliau bisa baca apa yang kami ajukan, dan semuanya diterima dengan baik,” katanya.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal penting bahwa pemerintah tidak menutup telinga terhadap kritik dan desakan publik. Apalagi, aksi demonstrasi besar-besaran akhir Agustus 2025 menunjukkan adanya keresahan di tengah masyarakat yang tidak bisa diabaikan. Dialog di Istana memberi harapan baru bahwa jalan komunikasi dapat mengurangi ketegangan serta membuka ruang penyelesaian yang lebih konstruktif.
Meski demikian, tantangan terbesar terletak pada realisasi janji. Komitmen Presiden untuk menindaklanjuti aspirasi rakyat perlu segera diwujudkan melalui langkah konkret, seperti memastikan proses hukum berjalan transparan, menjamin kebebasan akademik bagi mahasiswa, dan melaksanakan reformasi kelembagaan yang sudah lama didorong masyarakat sipil.
Pertemuan Prabowo dengan tokoh lintas agama ini bukan hanya sebatas seremonial, tetapi juga menegaskan peran strategis tokoh bangsa dalam menjembatani suara rakyat dengan pemerintah. Dengan keterbukaan komunikasi, publik berharap agenda reformasi yang diamanatkan tidak berhenti pada retorika, melainkan benar-benar membuahkan perubahan. []
Diyan Febriana Citra.