USS New Orleans Terbakar 12 Jam, 2 Personel AL AS Luka

USS New Orleans Terbakar 12 Jam, 2 Personel AL AS Luka

TOKYO – Sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengalami kebakaran besar di perairan dekat Okinawa, Jepang, pada Rabu (20/08/2025) sore. Kapal transportasi amfibi USS New Orleans terbakar hebat dan membutuhkan waktu hingga 12 jam untuk benar-benar dipadamkan.

Api yang berkobar sepanjang malam baru bisa dikendalikan pada Kamis (21/08/2025) pagi. Armada ke-7 AS menyebut seluruh kru tetap berada di atas kapal selama proses pemadaman berlangsung.

“Penyebab kebakaran saat ini sedang diselidiki. Kru New Orleans tetap tinggal di atas kapal,” demikian keterangan resmi Armada ke-7.

Kebakaran itu menyebabkan dua personel Angkatan Laut AS terluka. Keduanya kini menjalani perawatan medis. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan permanen yang lebih luas.

USS New Orleans adalah kapal transportasi amfibi sepanjang 208 meter dengan bobot 24.433 ton. Saat insiden terjadi, kapal tersebut tengah berlabuh di Pangkalan AL AS White Beach, Okinawa.

Menariknya, proses pemadaman tidak hanya melibatkan personel Amerika Serikat, tetapi juga kapal-kapal dari Jepang. Juru bicara Penjaga Pantai Jepang, Tetsuhiro Azumahiga, menyatakan empat kapal Jepang dikerahkan, masing-masing dari Penjaga Pantai, Pasukan Bela Diri Maritim, dan pihak kontraktor swasta.

“Awalnya militer AS meminta bantuan, namun kemudian membatalkan permintaan. Setelah api membesar, militer AS kembali memperbarui bantuan sekitar pukul 19.30 waktu setempat,” ujarnya.

Kolaborasi itu menunjukkan eratnya koordinasi militer kedua negara, terutama di kawasan Indo-Pasifik yang selama ini menjadi perhatian dunia. Dengan sekitar 54.000 personel militer AS ditempatkan di Jepang sebagian besar di Okinawa setiap insiden yang melibatkan armada Amerika selalu menjadi sorotan.

Selain menyoroti faktor keselamatan dan keamanan kapal perang, kebakaran USS New Orleans juga mengingatkan akan risiko tinggi yang melekat pada operasi militer berskala besar di wilayah asing. Jepang sendiri memiliki kepentingan strategis untuk memastikan tidak terjadi ancaman tambahan di kawasan perairannya, mengingat posisinya yang vital dalam peta geopolitik Asia Timur.

Walaupun kebakaran berhasil ditangani, insiden ini diperkirakan memicu evaluasi menyeluruh terhadap protokol keamanan kapal perang AS yang berlabuh di Jepang. Pemeriksaan mendetail akan dilakukan, baik oleh pihak militer AS maupun otoritas setempat, untuk mengetahui penyebab pasti dan mencegah terulangnya kejadian serupa.

Bagi masyarakat Okinawa, peristiwa ini juga mempertegas keberadaan militer asing yang kerap menimbulkan perhatian. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, api yang melahap kapal besar semacam USS New Orleans sempat memunculkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.

Kapal akhirnya dinyatakan aman setelah upaya bersama kedua negara. Namun, pertanyaan besar tentang bagaimana kebakaran bisa terjadi di salah satu armada modern AS masih menunggu jawaban dari hasil investigasi resmi. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional