JAKARTA — Persiapan pernikahan yang seharusnya menjadi masa penuh kebahagiaan berubah menjadi tekanan berat bagi pasangan Miftahul (29) dan Julham (29). Mereka kini harus menghadapi kemungkinan pembatalan acara pernikahan yang hanya berjarak hitungan hari, setelah keduanya menjadi korban dugaan penipuan wedding organizer (WO) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Keduanya mengaku telah menyetor seluruh pembayaran layanan pernikahan kepada WO Ayu Puspita Wedding Service, dengan total mencapai Rp 98 juta. Namun, bukannya menerima layanan sesuai kesepakatan, mereka justru menemukan bahwa penyedia jasa tersebut diduga bermasalah dan dilaporkan oleh banyak klien lain. Akibatnya, persiapan yang telah mereka bangun selama berbulan-bulan runtuh seketika.
Pada Senin (08/12/2025), Miftahul dan Julham mendatangi Polres Metro Jakarta Utara untuk memberikan keterangan tambahan terkait laporan yang sebelumnya mereka buat bersama para korban lain.
“Kita ke sini hari ini, itu untuk dimintai keterangan ya. Karena kemarin malam, jam 11 malam itu kita udah datang ke sini buat bikin laporan bersama dengan tersangkanya juga,” ujar Miftahul.
Menurut Miftahul, para korban bahkan sempat mendatangi rumah pemilik WO dan membawa yang bersangkutan ke kantor polisi.
“Jadi kemarin kita ngegerebek ke rumah tersangkanya, kemudian tersangkanya dibawa datang ke Polres dan kita juga ikutan,” katanya.
Ia menjelaskan laporan para korban dipusatkan di Jakarta Utara, mengikuti laporan awal yang masuk pada 6 Desember.
“Sehingga diminta pindah untuk dibawa ke Jakarta Utara. Jadi akhirnya tersangka dibawa ke Jakarta Utara, kita yang korban-korban lainnya juga ikut ke Jakarta Utara dan bikin laporannya di Jakarta Utara semua,” ucapnya.
Kecurigaan atas dugaan penipuan bermula ketika seorang MUA membagikan informasi bahwa mereka sudah tidak bekerja sama lagi dengan WO tersebut.
“MUA aku itu dijelasin, kalau mereka udah lepas kontrak, udah lepas kerja sama dengan By Ayu Puspita. Dan ternyata di IG itu udah banyak berseliweran,” ungkapnya.
Kabar itu membuat pasangan tersebut panik, terlebih karena acara tinggal hitungan hari.
“Langsung panik, terus langsung cari aja nih alamat… Ternyata acara di Condet Park dibatalkan oleh mereka,” jelasnya.
Rasa terpukul semakin dalam ketika ia menyadari hari pernikahan tinggal 13 hari lagi.
“Nangis sih pasti ya… Karena gimana pun juga itu kan duit tabungan kita,” ujarnya.
Kini seluruh rencana harus disusun ulang, sementara dana cadangan tidak cukup untuk membayar WO baru.
“Gagal aja udah jadinya… Mana 21 Desember, dua minggu lagi,” keluhnya.
Situasi ini semakin runyam sebab undangan telah terlanjur disebar.
“Keluarga aku udah nyebarin undangan… Kalang kabut sih otaknya sekarang,” ujarnya pasrah.
Polda Metro Jaya menyebut total korban mencapai puluhan orang. Perempuan berinisial APD selaku pemilik WO bersama empat rekannya telah diamankan polisi.
“Pada saat dikonfirmasi tidak ada respons,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto. []
Diyan Febriana Citra.

