KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kemungkinan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Zelensky, pertemuan langsung dengan pemimpin Rusia hanya dapat terlaksana apabila Ukraina terlebih dahulu memperoleh jaminan keamanan yang jelas dari komunitas internasional.
“Kami ingin memahami struktur keamanan Ukraina dalam 7–10 hari ke depan,” ujar Zelensky, Kamis (21/08/2025), ketika ditanya mengenai kesiapannya bertemu dengan Putin.
Zelensky menilai, tanpa adanya kepastian tentang perlindungan keamanan, pertemuan dengan Rusia berisiko tidak membawa hasil berarti. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya komitmen nyata dari sekutu Barat. Ia bahkan menyebut rencana jaminan keamanan model NATO bagi Ukraina sedang dibahas bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta para pemimpin Eropa. Meski demikian, rancangan itu masih dalam tahap diskusi dan belum mencapai keputusan final.
Sikap Ukraina ini menjadi perhatian karena Rusia dengan tegas menolak konsep jaminan keamanan semacam itu apabila tidak melibatkan Moskow dalam proses penyusunannya.
Lebih jauh, Zelensky menyatakan bahwa jika jaminan tersebut disepakati, Ukraina akan mendorong adanya pertemuan trilateral antara dirinya, Putin, dan Trump. Ia mengungkapkan tiga negara yang berpeluang menjadi lokasi penyelenggaraan pertemuan, yakni Swiss, Austria, dan Turki. “Turki adalah negara NATO sekaligus bagian dari Eropa. Kami tidak keberatan,” katanya.
Tak hanya itu, Zelensky juga mengaku telah meminta Presiden Trump untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Hungaria yang hingga kini masih menentang aksesi Ukraina ke Uni Eropa. “Presiden Trump berjanji timnya akan bekerja keras untuk mewujudkannya,” ucap Zelensky.
Trump sendiri telah memainkan peran aktif dalam upaya perdamaian. Sebelumnya, ia menggelar pertemuan dengan Putin di Alaska dan bertatap muka dengan Zelensky serta sejumlah pemimpin Eropa di Washington. Trump menegaskan, ia berupaya memfasilitasi dialog Rusia–Ukraina, namun lebih memilih tidak langsung terlibat dalam negosiasi awal. “Lebih baik kedua pihak merundingkan kesepakatan damai secara mandiri. Setelah ada kesepakatan, saya siap hadir untuk menutup perjanjian,” ujarnya.
Meski Zelensky telah menyampaikan kesiapannya dengan sejumlah syarat, Presiden Putin hingga kini belum memberikan sinyal akan bertemu. Namun, juru bicara Kremlin menyebut Rusia tetap membuka ruang untuk meningkatkan level perundingan damai, meski belum memastikan bentuk keterlibatannya.
Bagi Ukraina, jaminan keamanan menjadi kunci untuk memastikan stabilitas jangka panjang sekaligus langkah menuju integrasi lebih erat dengan Eropa. Dengan dinamika politik global yang terus bergerak, peluang pertemuan antara Zelensky dan Putin dinilai akan sangat menentukan arah penyelesaian konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun. []
Diyan Febriana Citra.