1.000 Warga Kawal Aksi HMI Malang agar Berjalan Damai

1.000 Warga Kawal Aksi HMI Malang agar Berjalan Damai

Bagikan:

MALANG – Unjuk rasa yang digelar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Malang di depan gedung DPRD Kota Malang, Senin (01/09/2025), berlangsung tanpa insiden berarti. Menariknya, ribuan warga Kota Malang turut serta mengawal jalannya aksi, menunjukkan kuatnya solidaritas masyarakat dalam menjaga keamanan dan kedamaian kota.

Aksi mahasiswa yang dimulai dengan long march dari titik kumpul menuju gerbang utara gedung DPRD itu diikuti 15 peserta aksi. Mereka tiba sekitar pukul 14.30 WIB sambil menyuarakan tiga tuntutan utama, yakni mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk bertanggung jawab atas kenaikan pajak sekaligus mengundurkan diri, mendorong percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai prioritas legislasi tahun 2025, serta meminta pembebasan massa aksi di seluruh Indonesia dalam waktu 1×24 jam tanpa syarat.

Yang membuat suasana berbeda dari aksi-aksi sebelumnya adalah kehadiran sekitar 1.000 warga Malang dari berbagai komunitas. Mereka secara sukarela datang untuk menjaga agar jalannya demonstrasi tetap tertib. Kehadiran kelompok masyarakat ini diyakini sebagai faktor penting mengapa aksi bisa berlangsung damai tanpa adanya tindakan anarkis.

Dukungan tersebut datang dari sejumlah elemen, di antaranya Madura Asli, Sakera Mania, Branjang Kawat, Madas Cabang Malang, hingga komunitas Stewart Arema. Koordinator lapangan Madura Asli dan Sakera Mania, Ashadi, menegaskan bahwa masyarakat hadir dengan niat tulus untuk menjaga kondusifitas.

“Mewakili warga Madura yang cinta damai di Kota Malang, kami sukarela mengawal aksi ini agar tidak ada pengerusakan maupun upaya memecah belah,” ujarnya.

Sementara itu, Presidium Aremania, Utas Ali Rifky, menekankan pentingnya menjaga nama baik kota. Menurutnya, Malang harus tetap dikenal sebagai kota yang aman dan damai.

“Warga Malang taat aturan dan cinta damai. Kami ingin pastikan Malang kondusif tanpa ancaman dari pihak luar,” tandasnya.

Apresiasi juga datang dari Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, yang mengaku terkesan dengan partisipasi masyarakat. Ia menyebut keterlibatan ribuan warga tanpa adanya ajakan resmi merupakan bentuk kecintaan terhadap kota.

“Ini luar biasa. Sekitar 1.000 warga datang tanpa diundang untuk mengawal aksi agar tidak ada penyusup atau provokasi,” katanya.

Nanang berharap apa yang ditunjukkan warga Malang bisa menjadi teladan bagi daerah lain dalam menyampaikan aspirasi politik. “Ini membuktikan warga Malang mencintai kotanya serta menginginkan Malang tetap damai dan tenang,” pungkasnya.

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan aparat keamanan, unjuk rasa tersebut menjadi contoh bagaimana aspirasi dapat disampaikan secara damai tanpa mengorbankan ketertiban umum. Malang pun sukses menunjukkan wajah kota yang solid dan cinta perdamaian. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews