BOGOR – Upaya pemadaman kebakaran gudang oli di kawasan industri Gunung Putri, Kabupaten Bogor, berlangsung melelahkan sepanjang Jumat (21/11/2025) hingga Sabtu (22/11/2025) pagi. Api yang pertama kali terlihat menjelang sore tidak kunjung padam hingga memasuki 13 jam penanganan. Petugas pemadam kebakaran akhirnya menggunakan campuran air dan detergen untuk menembus kobaran yang dipicu bahan-bahan mudah terbakar di lokasi tersebut.
Kebakaran yang berkobar sejak pukul 16.00 WIB itu masih terlihat menyala hingga pukul 05.00 WIB keesokan harinya. Kondisi tersebut dibenarkan petugas yang berada di lapangan saat dihubungi pada Sabtu (22/11/2025) pagi.
“Kebakaran hampir 13 jam, dari mulai jam 16.00 kemarin sampai pagi ini api masih belum padam dan proses pemadaman masih berlangsung,” singkatnya menjelaskan situasi terakhir.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, memaparkan bahwa medan penanganan kebakaran kali ini cukup menantang. Menurutnya, gudang oli tersebut menyimpan material yang sangat mudah terbakar sehingga api cepat membesar. Selain itu, akses masuk menuju titik kobaran juga terhalang puing asbes baja ringan yang runtuh. Hambatan itu membuat petugas tidak leluasa memindahkan material hangus secara cepat.
Dalam penjelasannya, Yudi mengatakan bahwa penggunaan campuran air dengan detergen diperlukan untuk memutus lapisan minyak dan oli yang memicu api terus menyala. Di dalam lokasi, terdapat sejumlah kontainer berisi oli bekas yang dapat memperburuk kondisi jika tidak ditangani secara hati-hati.
“Kendalanya ada kontainer yang berisi oli bekas dan akses sulit karena tertutup material asbes baja ringan,” ujar Yudi.
Untuk memaksimalkan upaya pemadaman, dua unit mobil Damkar Merapi 07 dan Merapi 26 dikerahkan sejak awal kejadian. Tak hanya itu, sejumlah sektor pemadam kebakaran lain ikut memberikan bantuan, di antaranya Damkar Sektor Citeureup dengan satu unit tambahan, Mako Cibinong yang mengirim satu unit beserta suplai air sebanyak 10.000 liter, serta tim Rescue dari Sektor Cileungsi. Sinergi antarpihak juga terlihat dengan kehadiran relawan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga pengurus lingkungan RW dan RT di sekitar lokasi.
Di tengah skala kebakaran yang besar, Yudi memastikan bahwa tidak terdapat korban jiwa. Area terdampak hanya terbatas pada satu bangunan penyimpanan oli bekas milik warga bernama Tanbobby. Ia juga menyampaikan bahwa insiden kebakaran pernah terjadi sebelumnya di gudang yang sama, namun intensitasnya jauh lebih kecil dibandingkan kejadian kali ini.
“Betul, pernah terjadi sebelumnya, tapi api tidak besar dan tidak selama sekarang,” kata Yudi.
Hingga Sabtu pagi, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Sementara itu, petugas terus memadamkan sisa api dan memastikan area sekitar tetap aman bagi warga. Proses pendinginan dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah kemungkinan munculnya titik api baru, mengingat lokasi menyimpan material berisiko tinggi.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya penerapan standar keselamatan, terutama pada bangunan yang menyimpan bahan mudah terbakar. Otoritas daerah bersama masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di kawasan tersebut. []
Diyan Febriana Citra.

