15 Lokasi di Samarinda Terendam Banjir, Sejumlah Rumah Ambruk

15 Lokasi di Samarinda Terendam Banjir, Sejumlah Rumah Ambruk

SAMARINDA – Hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Samarinda pada Jumat (19/9/2025) siang kembali memicu banjir dan insiden lain di sejumlah titik. Peristiwa tersebut memperlihatkan rentannya kota ini terhadap bencana hidrometeorologi.

Data Info Taruna Samarinda (ITS) mencatat sedikitnya 15 ruas jalan utama tergenang dengan ketinggian air rata-rata 20–40 sentimeter. Genangan terjadi sejak hujan turun pukul 14.30 Wita hingga sore hari.

“Tercatat ada 15 titik banjir di Samarinda akibat hujan deras ini. Ketinggian genangan rata-rata 20 sampai 40 sentimeter,” kata Kepala BPBD Samarinda, Suwarso.

Selain merendam jalan, banjir turut mengganggu aktivitas sekolah. Salah satunya SMPN 24 Samarinda di Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda Ulu, yang terdampak genangan.

Adapun titik banjir tersebar di Jalan Gerilya, Jalan Damanhuri, Jalan Rapak Indah, Jalan P. Suryanata, Jalan Ir. Katamso, Jalan Mugirejo, Jalan Pasundan, Jalan Pramuka, Fly Over Jalan Juanda, Jalan Cipto Mangunkusumo, Jalan AW Sjahranie, Jalan MT Haryono, Jalan P. Antasari, Jalan Mujahidin, dan Jalan Siti Aisyah.

Hujan deras juga memicu tumbangnya pohon di tiga lokasi. Pohon dilaporkan menimpa rumah dan kendaraan di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo Gang 10, Samarinda Ulu. Insiden serupa terjadi di Jembatan Mahakam IV sisi Samarinda Seberang serta di Jalan Slamet Riyadi, Sungai Kunjang.

Tidak hanya itu, sebuah rumah di Jalan Bung Tomo, Gang Resti, Samarinda Seberang, roboh akibat hujan deras dan menimpa bangunan lain di sekitarnya. Hingga sore, petugas gabungan bersama warga masih membersihkan material reruntuhan rumah tersebut.

Ketua ITS, Joko Iswanto, menyebut genangan terparah berada di kawasan Fly Over Juanda, Jalan Damanhuri, dan Jalan AW Sjahranie. “Tiga titik ini memang sudah langganan banjir. Ketinggiannya ada yang mencapai lutut orang dewasa dan hingga sore belum surut,” ujarnya.

Joko menambahkan, relawan ITS turut membantu warga di lapangan, mulai dari mengatur arus lalu lintas, mengevakuasi pohon tumbang, hingga membantu menyelamatkan barang-barang dari rumah yang roboh.
“Kami berupaya cepat agar dampak bencana bisa ditekan, minimal warga merasa terbantu dan tidak panik,” tegasnya.

Hingga pukul 16.30 Wita, genangan air masih bertahan di sejumlah titik. Aparat kepolisian, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, serta relawan terus bekerja sama untuk mengurai kemacetan, membersihkan material pohon tumbang, dan memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah