31 Mahasiswa Unipa Dievakuasi dari Zona Erupsi

31 Mahasiswa Unipa Dievakuasi dari Zona Erupsi

SIKKA – Sebanyak 31 mahasiswa Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere yang tengah menjalani kuliah kerja nyata (KKN) dievakuasi dari lima desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin malam (07/07/2025). Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas meningkatnya aktivitas vulkanik yang membahayakan keselamatan para mahasiswa.

Kelima desa tersebut terletak di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, yakni Udek Duen, Kringa, Hikong, Timutawa, dan Ojang yang berada dalam radius berbahaya dari pusat erupsi. Proses evakuasi dilakukan secara terpadu oleh tim kampus yang bekerja sama dengan Kodim 1603 Sikka.

“Dari kelima desa tersebut terdapat 31 orang mahasiswa Unipa peserta KKN yang dievakuasi,” ujar Rektor Unipa, Yonas Klemens Gregorius Dori Gobang, saat dikonfirmasi pada Selasa pagi (08/07/2025).

Menurut Yonas, seluruh mahasiswa yang dievakuasi kini telah berada dalam kondisi aman di rumah masing-masing. Untuk kelanjutan program KKN, pihak kampus masih menunggu arahan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unipa yang akan menyesuaikan penugasan berdasarkan perkembangan situasi bencana.

Kebijakan evakuasi ini merupakan bagian dari protokol keselamatan yang diterapkan Unipa sebagai bentuk perlindungan terhadap mahasiswanya yang terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah rawan bencana.

Sementara itu, mahasiswa yang menjalankan KKN di wilayah lain yang masih masuk Kecamatan Talibura maupun di Kecamatan Waiblama dilaporkan dalam kondisi aman. “Situasi di lokasi lain relatif kondusif dan terus kami pantau,” lanjut Yonas.

Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut mengalami dua kali erupsi besar pada Senin (07/07/2025), masing-masing pukul 11.05 WITA dan 19.32 WITA. Letusan disertai suara gemuruh hebat, diikuti lontaran material vulkanik berupa abu, pasir, kerikil, dan batu. Ketinggian kolom abu mencapai hingga 18 kilometer ke udara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, sejumlah wilayah terdampak mengalami hujan pasir dan kerikil yang menyulitkan aktivitas warga.

Pihak berwenang terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas vulkanik Lewotobi Laki-laki, dan masyarakat diimbau untuk menjauhi zona berbahaya dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan.

Evakuasi mahasiswa ini menjadi contoh penting akan pentingnya kesigapan institusi pendidikan dalam menghadapi situasi darurat, serta pentingnya kerja sama lintas sektor antara dunia pendidikan, militer, dan lembaga penanggulangan bencana. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews