Remaja Tewas Terseret Arus Sungai Belawan

Remaja Tewas Terseret Arus Sungai Belawan

DELISERDANG – Tragedi menyelimuti Desa Kelambir Lima, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, setelah seorang remaja berusia 16 tahun, Fadil, ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Belawan, Rabu (30/07/2025). Jasad korban ditemukan tersangkut di semak dan batang kayu sekitar 200 meter dari lokasi awal dia dinyatakan hilang.

Peristiwa ini bermula ketika Fadil bersama lima temannya bermain di sekitar Sungai Belawan pada Selasa (29/07/2025) sore. Mereka berinisiatif menyeberangi sungai untuk mengambil pelepah pisang. Namun, di tengah derasnya arus, Fadil terseret dan tenggelam. Diduga, ia tidak mampu berenang dengan baik dan akhirnya hanyut terbawa aliran sungai.

“Teman-temannya sempat berusaha menolong, tapi gagal. Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke kami,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika.

Begitu menerima laporan, tim SAR gabungan yang terdiri atas 20 personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD Deliserdang, dan relawan langsung dikerahkan ke lokasi. Operasi pencarian dilakukan melalui penyisiran sungai dengan perahu LCR, pemanfaatan alat sonar Aqua Eyes, serta pencarian darat di sepanjang bantaran sungai.

Hery menjelaskan bahwa operasi pencarian dilakukan secara intensif, mengingat kondisi arus sungai yang cukup deras dan kemungkinan jasad korban tersangkut di bawah permukaan air.

Setelah hampir 24 jam melakukan penyisiran, upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil. Tim menemukan tubuh Fadil dalam kondisi sudah tidak bernyawa, tersangkut di semak-semak dan batang kayu yang berada di sisi sungai.

“Kami turut berduka cita yang mendalam. Operasi ini bentuk sinergi semua pihak, termasuk warga yang aktif membantu sejak awal,” kata Hery.

Proses evakuasi berjalan lancar dan jenazah segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Tidak ada hambatan teknis selama evakuasi berlangsung.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area perairan, terutama sungai yang memiliki arus kuat. Hery pun mengimbau agar masyarakat, khususnya orang tua, tidak membiarkan anak-anak bermain di sungai tanpa pengawasan.

“Sungai bukan tempat bermain yang aman, terutama saat arus deras. Kami imbau orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak,” tegasnya.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dihentikan dan seluruh tim SAR ditarik dari lokasi. Kasus ini menambah deretan peristiwa tragis akibat aktivitas di sungai yang berisiko tinggi, khususnya bagi anak-anak dan remaja yang belum memiliki kemampuan berenang yang memadai. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews