MATARAM – Upaya mendekatkan diri dengan masyarakat dan menyerap langsung aspirasi warga kembali dilakukan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Dalam kunjungan kerjanya di Nusa Tenggara Barat (NTB), Gibran menyempatkan diri untuk meninjau aktivitas ekonomi rakyat di Pasar Kebon Roek, Mataram, Sabtu pagi (02/08/2025).
Tiba sekitar pukul 07.55 Wita dengan mengenakan kemeja lengan panjang warna khaki, Gibran langsung menyusuri lorong-lorong sempit pasar. Ia berjalan kaki bersama rombongan tanpa pengawalan berlebihan dan langsung bercengkerama dengan pedagang serta pengunjung. Di tengah suasana yang ramai, ia sesekali menyapa warga, menyalami pedagang, dan menghampiri lapak-lapak yang menjajakan kebutuhan pokok.
“Saya ingin tahu langsung kondisi harga dan stok pangan masyarakat,” ujar Gibran sambil menghentikan langkahnya di salah satu sudut pasar yang ramai.
Meski blusukan ini tidak diumumkan secara luas sebelumnya, kehadiran Wapres tetap disambut antusias. Sejumlah pedagang mengaku terkejut namun senang dengan kunjungan mendadak itu.
“Pak Wapres, ini ada telor, ada ikan,” seru salah satu pedagang sambil mengangkat keranjang di atas kepala.
Gibran tersenyum lalu menoleh, memberi waktu sejenak untuk menyimak keluhan dan harga yang disebutkan warga. Kunjungan ini menjadi bagian dari hari kedua agenda Wapres Gibran di NTB. Menurut informasi yang dihimpun, kunjungan ke pasar rakyat memang menjadi salah satu cara Gibran untuk memastikan langsung dampak inflasi terhadap harga-harga di tingkat konsumen, khususnya di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan.
Pasar Kebon Roek sendiri merupakan salah satu pasar tradisional terbesar dan paling ikonik di Kota Mataram. Terletak di Jalan Adi Sucipto, Ampenan Utara, pasar ini tidak hanya menjual sayur-mayur, ikan segar, hingga rempah-rempah khas NTB, tapi juga menjadi pusat interaksi sosial masyarakat Lombok.
Beragam hasil bumi, pangan segar, serta kuliner khas seperti sate rembiga, plecing kangkung, dan ayam taliwang mudah ditemui di sini. Tak heran, pasar ini juga sering menjadi tujuan wisata kuliner dan budaya.
“Pasar tradisional seperti ini adalah denyut nadi ekonomi masyarakat. Kita harus menjaga agar tetap hidup, bersih, dan terjangkau,” ujar Gibran kepada awak media usai blusukan.
Kehadiran Wapres yang menyatu dengan keramaian pasar pagi itu memberikan kesan mendalam bagi warga. Banyak pengunjung yang memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto atau sekadar menyapa langsung sosok pemimpin muda tersebut.
Gibran sendiri tak canggung berbaur di tengah pedagang yang membawa keranjang, mengangkat ikan segar, hingga menawarkan sayur dengan suara nyaring. Kehangatan dan keterbukaan warga Mataram menjadi warna tersendiri dalam kunjungan kerja kali ini. []
Diyan Febriana Citra.