Dua Warga Embalut Hilang di Sungai Mahakam

Dua Warga Embalut Hilang di Sungai Mahakam

KUTAI KARTANEGARA – Hilangnya dua warga Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), saat menyeberangi Sungai Mahakam menuju Pulau Yupa Besar, menjadi perhatian serius berbagai pihak. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (03/08/2025) itu memicu mobilisasi cepat dari tim penyelamat gabungan yang terdiri atas dinas pemadam kebakaran, relawan kebencanaan, hingga aparat desa dan TNI/Polri.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kukar, Fida Hurisani, membenarkan laporan tentang dua warga yang hilang.

“Korban bernama Yarhan dan keponakannya, Mentari, dilaporkan hilang saat hendak mengecek jaring ikan yang mereka pasang di Pulau Yupa Besar,” ujar Fida dalam keterangan tertulis, Minggu malam.

Berdasarkan keterangan warga, Yarhan dan Mentari diketahui berangkat dari tepi sungai sekitar pukul 09.00 Wita. Namun hingga malam hari, tepatnya pukul 18.20 Wita, mereka tak kunjung kembali ke rumah. Kekhawatiran mulai muncul ketika keluarga tak mendapat kabar dan hanya menemukan perahu milik korban terombang-ambing di sungai tanpa penumpang.

Istri Yarhan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah desa. Pemerintah Desa Embalut bersama Relawan Kebakaran (Redkar) langsung melakukan tindakan awal dengan menyisir lokasi sekitar. Sayangnya, hasil awal pencarian hanya menemukan perahu tanpa jejak keberadaan korban.

“Pemdes Embalut bersama Relawan Kebakaran (Redkar) langsung melakukan pencarian. Mereka hanya menemukan perahu korban tanpa tanda-tanda keberadaan Yarhan dan Mentari,” ungkap Fida.

Kejadian ini memicu respons cepat dari Disdamkar Kukar yang segera menerjunkan enam personel ke lokasi kejadian. Mereka dilengkapi dengan dua perahu karet, lima pelampung, dan empat dayung. Tak hanya itu, pencarian turut melibatkan Redkar dari Embalut, Bukit Pariaman, L2, hingga Separi, menunjukkan kerja sama yang solid dalam situasi darurat.

Kolaborasi lintas sektor semakin diperkuat dengan dukungan dari pemerintah desa Embalut dan Bukit Pariaman, Polsek setempat, serta Koramil. Mereka bahu-membahu melakukan penyisiran intensif di sekitar kawasan perairan Pulau Yupa Besar, yang diyakini sebagai lokasi terakhir korban terlihat.

“Upaya penyisiran terus dilakukan di sekitar perairan Pulau Yupa Besar,” jelas Fida. Ia menambahkan bahwa tim gabungan bekerja dalam kondisi medan yang cukup sulit, mengingat luasnya area sungai dan arus yang tak menentu.

Hingga berita ini disusun, pencarian masih berlangsung. Belum ada kepastian mengenai kondisi korban, namun pihak keluarga berharap proses ini segera membuahkan hasil. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam aktivitas di perairan, terutama ketika dilakukan tanpa alat pelindung diri seperti pelampung.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan dalam setiap aktivitas di sungai. Dinas terkait juga tengah mengevaluasi langkah mitigasi dan sosialisasi keselamatan air agar kejadian serupa tidak terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews