JAKARTA – Aktivitas seismik kembali mengguncang wilayah Sulawesi Tengah pada Kamis pagi (07/08/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,6 yang berpusat di Kabupaten Poso, tepatnya pada pukul 06.43 WIB.
Menurut analisis awal BMKG, pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer, dengan titik koordinat 2.02 Lintang Selatan dan 120.66 Bujur Timur, atau sekitar 70 kilometer di barat daya Kabupaten Poso. Informasi awal ini disampaikan melalui akun resmi BMKG dan disebarluaskan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
“Gempa Mag:3.6, 07-Aug-2025 06:43:59WIB, Lok:2.02LS, 120.66BT (70 km BaratDaya POSO-SULTENG), Kedlmn:10 Km #BMKG,” tulis BMKG dalam keterangannya, Kamis (07/08/2025).
Meskipun kekuatannya tergolong kecil dan belum menunjukkan adanya potensi kerusakan atau ancaman tsunami, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Selain itu, warga di sekitar lokasi episenter diimbau tidak mudah percaya pada informasi yang tidak bersumber dari lembaga resmi.
BMKG juga menegaskan bahwa informasi awal yang disampaikan bersifat sementara karena mengutamakan kecepatan dalam penyampaian. Data gempa dapat berubah setelah dilakukan pemrosesan lanjutan yang lebih mendalam.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tambah BMKG.
Wilayah Sulawesi Tengah, termasuk Poso, memang dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa bumi di Indonesia. Secara geologis, wilayah ini berada dekat dengan pertemuan lempeng-lempeng aktif yang membuatnya kerap mengalami aktivitas tektonik.
Beberapa warga dilaporkan sempat merasakan guncangan ringan, namun sejauh ini belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut. Aparat setempat dan relawan kebencanaan tetap siaga dan melakukan pemantauan situasi di lapangan.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya edukasi kebencanaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Pemerintah daerah dan instansi terkait diminta terus meningkatkan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana guna meminimalkan dampak jika terjadi gempa lebih besar di kemudian hari. []
Diyan Febriana Citra.