Sopir Mengantuk, Truk Wing Box Terguling Tol Jagorawi

Sopir Mengantuk, Truk Wing Box Terguling Tol Jagorawi

BOGOR – Sebuah kecelakaan tunggal melibatkan truk wing box terjadi di ruas Jalan Tol Jagorawi Km 20 arah Jakarta pada Kamis (07/08/2025) dini hari. Peristiwa tersebut kembali menyoroti persoalan klasik dalam dunia transportasi darat: kelelahan pengemudi yang sering kali berujung pada insiden di jalan tol.

Menurut informasi dari Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi, Kompol Jajuli, kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB ketika sebuah truk melaju dari arah Bogor menuju Jakarta. Kendaraan tersebut berada di lajur dua ketika pengemudinya diduga mulai kehilangan kendali akibat mengantuk.

“Faktor yang mempengaruhi karena pengemudi mengantuk,” ujar Kompol Jajuli kepada wartawan.

Kondisi itu menyebabkan kendaraan oleng ke kiri dan akhirnya menabrak pembatas jalan atau guardrail. Benturan tersebut menyebabkan ekor truk terguling ke sisi bahu jalan, sementara kepala truk tetap berada dalam posisi normal menghadap barat daya.

“Posisi akhir kepala truk normal di bahu jalan menghadap barat daya, ekor truk terbalik miring roda kanan di atas. Posisi di bahu jalan menghadap barat,” jelasnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka berat dalam insiden ini. Namun, kejadian tersebut berdampak signifikan terhadap kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut. Akun resmi Jasa Marga melalui platform X (dulu Twitter) menyampaikan bahwa kemacetan terjadi cukup panjang, mencapai sekitar 3 kilometer dari Km 23 hingga Km 20+800 arah Jakarta.

“Gunung Putri Km 23 – Km 20+800 arah Jakarta padat, ada penanganan kecelakaan kendaraan truk wing box terbalik di lajur 1-bahu luar/kiri,” tulis akun @PTJASAMARGA.

Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalan tol yang disebabkan oleh kelelahan pengemudi. Meski upaya edukasi dan pembatasan waktu kerja telah sering diimbau, kasus seperti ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut terkait jam kerja sopir angkutan barang serta ketersediaan titik istirahat yang memadai di sepanjang jalur tol.

Para ahli keselamatan jalan mengingatkan bahwa microsleep kondisi tidur sekejap akibat kelelahan dapat terjadi kapan saja, terutama saat berkendara di malam hari dengan kondisi lalu lintas lengang. Dalam situasi ini, kewaspadaan dapat menurun drastis, menyebabkan kecelakaan fatal.

Pihak pengelola jalan tol dan instansi terkait diimbau untuk meningkatkan kampanye keselamatan berkendara serta memastikan pengemudi truk memiliki waktu istirahat cukup sebelum melakukan perjalanan jarak jauh. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews