BANDUNG – Suasana di SPBU Nambo, Jalan Raya Banjaran Barat, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, mendadak mencekam pada Senin (11/08/2025) malam. Sebuah mobil Toyota Rush hitam dengan nomor polisi D 1315 YG terbakar saat mengantre pengisian bahan bakar. Kejadian ini menyebabkan pasangan suami istri (pasutri) mengalami luka bakar, sementara anak mereka berhasil diselamatkan.
Kapolsek Pameungpeuk, Kompol Asep Dedi, mengungkapkan bahwa insiden bermula ketika mobil yang dikemudikan S (44) bersama istrinya CS (40) dan anak mereka tengah mengantre di SPBU. Tiba-tiba, muncul api dari bagian belakang jok pengemudi. “Dugaan sementara api berasal dari jiriken berisi bensin yang ada di dalam mobil,” ujar Asep, Selasa (12/08/2025).
Kronologi yang terekam dalam video dan beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik mobil tersebut terbakar. Awalnya, terlihat mobil berada dalam antrean. Tidak lama kemudian, percikan api muncul dari tengah kabin, lalu menjalar cepat hingga memicu kobaran api besar. Pemilik mobil langsung panik dan berusaha menyelamatkan anak mereka keluar dari kendaraan.
Reaksi cepat petugas SPBU menjadi kunci dalam mencegah kebakaran meluas. Mereka sigap mengambil alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan api. Warga yang berada di lokasi pun turut membantu, sementara sebagian lainnya menjauh untuk menghindari bahaya ledakan.
Sayangnya, api sempat menyambar tubuh S dan CS, mengakibatkan luka bakar pada tangan dan kaki keduanya. “Petugas SPBU bersama warga segera memadamkan api menggunakan APAR dan air di sekitar lokasi,” kata Asep.
Begitu api berhasil dipadamkan, kedua korban segera dibawa ke RSUD Beras Arjasari untuk mendapat perawatan medis. Anak korban dinyatakan selamat tanpa mengalami luka.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada tumpahan atau uap bensin dari jiriken yang terbakar. “Kami akan mendalami penyebab kebakaran, termasuk memeriksa kondisi kendaraan dan barang yang ada di dalamnya,” jelas Asep.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama terkait penyimpanan bahan bakar. Pakar keselamatan lalu lintas mengimbau agar masyarakat tidak menyimpan bensin di dalam kabin kendaraan, apalagi saat berada di area pengisian BBM. Uap bensin yang mudah terbakar dapat menjadi sumber ledakan atau kebakaran jika terkena percikan api.
Selain itu, petugas SPBU juga diimbau untuk meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan yang membawa bahan bakar cadangan. Langkah pencegahan seperti pemeriksaan visual dan pemberian peringatan kepada pengendara dinilai dapat meminimalkan risiko insiden serupa.
Meski kebakaran ini berhasil ditangani dengan cepat, trauma mendalam kemungkinan akan dirasakan oleh korban dan keluarga. Peristiwa ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat luas bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama, terutama di area dengan potensi bahaya tinggi seperti SPBU. []
Diyan Febriana Citra.