Gempa M5,4 Guncang Bone Bolango, Tidak Picu Tsunami

Gempa M5,4 Guncang Bone Bolango, Tidak Picu Tsunami

BONE BOLANGO – Warga Bone Bolango, Gorontalo, dikejutkan oleh getaran gempa bumi pada Selasa (12/08/2025) pagi. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan Magnitudo 5,4 terjadi pada pukul 09.14 WIB dan dipastikan tidak memicu gelombang tsunami.

Pusat gempa terletak di 34 kilometer tenggara Kabupaten Bone Bolango, tepatnya pada koordinat 0,35 Lintang Utara dan 123,39 Bujur Timur. BMKG melaporkan gempa terjadi pada kedalaman 240 kilometer di bawah permukaan laut. Kedalaman yang cukup besar ini membuat getaran tidak menimbulkan kerusakan signifikan di permukaan.

Melalui pernyataan resmi, BMKG menuliskan informasi awal yang memuat detail lokasi dan kekuatan gempa. “Gempa Mag:5.4, 12-Aug-2025 09:14:12WIB, Lok:0.35LU, 123.39BT (34 km Tenggara BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:240 Km,” tulis BMKG, Selasa (12/08/2025).

Lembaga tersebut juga menegaskan bahwa informasi yang dibagikan bersifat cepat untuk memberi peringatan awal kepada masyarakat. “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa tersebut. Namun, sejumlah warga melaporkan merasakan getaran ringan yang berlangsung beberapa detik. Getaran dilaporkan terasa di beberapa wilayah sekitar Gorontalo, termasuk Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan sebagian daerah Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Menurut penjelasan para ahli, gempa yang terjadi pada kedalaman lebih dari 200 kilometer biasanya termasuk dalam kategori gempa menengah hingga dalam. Gempa semacam ini umumnya disebabkan oleh aktivitas lempeng di zona subduksi, di mana Lempeng Laut Maluku bertemu dengan Lempeng Eurasia. Meskipun energinya cukup besar, sifatnya yang dalam membuat dampak di permukaan cenderung terbatas.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Warga diminta memeriksa kondisi bangunan masing-masing jika merasakan guncangan, terutama pada struktur yang sudah tua atau retak. Meski gempa kali ini tidak menimbulkan ancaman tsunami, potensi gempa susulan tetap ada, walau biasanya berkekuatan lebih kecil.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan bahwa wilayah Gorontalo dan sekitarnya merupakan daerah rawan gempa karena berada di pertemuan beberapa sesar dan lempeng tektonik aktif. Edukasi kesiapsiagaan bencana menjadi langkah penting yang harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat.

Peristiwa gempa ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi deteksi semakin maju, bencana alam masih datang tanpa bisa diprediksi secara pasti. Kesadaran dan kesiapan masyarakat menjadi faktor kunci dalam meminimalkan risiko jika gempa kembali terjadi. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews