Dua Warga Bantul Ditemukan Membusuk di Rumah, Diduga Karena Sakit

Dua Warga Bantul Ditemukan Membusuk di Rumah, Diduga Karena Sakit

BANTUL – Warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikejutkan oleh penemuan dua jasad membusuk di dua lokasi berbeda pada Selasa (12/08/2025). Kedua korban diketahui memiliki riwayat penyakit dan ditemukan meninggal di rumah masing-masing tanpa tanda-tanda kekerasan.

Peristiwa pertama terjadi di wilayah Mriyan, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon. Korban, Tum (54), ditemukan oleh tetangganya setelah mencium bau busuk yang menyengat dari rumahnya. Karena rumah terkunci rapat, warga segera memanggil ketua RT untuk membantu membuka jendela.

Begitu jendela dibuka, tubuh korban terlihat dalam posisi tengkurap. Kondisi jasad sudah membengkak, dan terdapat bercak darah di lantai. Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengungkapkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit hipertensi. “Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut,” ujarnya, Rabu (13/08/2025).

Sementara itu, peristiwa serupa juga menimpa Hadi Susanto (60), warga Gilangharjo, Pandak, Bantul, pada Minggu (10/08/2025) petang. Korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi membusuk setelah warga mencium bau menyengat dari rumahnya.

Menurut keterangan polisi, Hadi yang tinggal seorang diri tidak terlihat keluar rumah selama dua hari. Beberapa warga memutuskan memeriksa keadaan dengan naik ke genting dan mengintip dari atap.

“Warga naik ke genting untuk mengecek korban dan dari atas terlihat korban meninggal di kasur,” kata AKP I Nengah Jeffry.

Dari hasil pemeriksaan sementara, korban terakhir terlihat pada Jumat (08/08/2025) saat membeli obat di puskesmas. Sejak bercerai dengan istrinya, Hadi diketahui tinggal sendirian dan menderita penyakit pernapasan.

Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada kedua korban. “Dari hasil pemeriksaan medis dan pemeriksaan Inafis tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” jelas Jeffry.

Kedua kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama kepada warga yang tinggal sendirian dan memiliki penyakit bawaan. Pemerintah desa dan warga diimbau untuk saling menjaga dan mengunjungi tetangga yang jarang terlihat beraktivitas guna mencegah kejadian serupa terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews