Lansia Tewas Terjebak dalam Kebakaran di Tegalcangkring

Lansia Tewas Terjebak dalam Kebakaran di Tegalcangkring

JEMBRANA – Kebakaran yang terjadi di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, pada Rabu (13/08/2025) malam, menelan korban jiwa. Seorang warga lanjut usia bernama Made Sami (74) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya dengan luka bakar di sekujur tubuh.

Peristiwa tragis tersebut terungkap sekitar pukul 20.00 WITA, ketika warga sekitar melihat api membubung dari bagian rumah permanen milik korban. Beberapa warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya sebelum petugas pemadam kebakaran tiba.

Kasatpol PP Jembrana, I Made Leo Agus Jaya, mengungkapkan bahwa laporan kebakaran diterima dari warga setempat. Tim Damkar Satpol PP segera dikerahkan menuju lokasi kejadian. “Petugas saat tiba di lokasi kebakaran, api sudah padam,” jelas Leo, Kamis (14/08/2025).

Menurut keterangan warga, kebakaran terjadi di bagian kamar korban yang berukuran sekitar 3×3 meter. Diduga korban terjebak di dalam ruangan itu saat api mulai membesar. Warga yang mencoba menolong tidak berhasil membuka akses masuk karena pintu terkunci dari dalam.

Korban akhirnya berhasil dievakuasi ke bale sari oleh warga bersama petugas, namun nyawanya tidak tertolong. Tim medis dari Puskesmas Mendoyo yang melakukan pemeriksaan luar memastikan korban sudah meninggal dunia. “Jasad sudah kaku, keluar cairan dari kulit, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tambah Leo.

Setelah proses evakuasi, tim pemadam melakukan pendinginan pada sisa bangunan yang terbakar untuk mencegah api muncul kembali. Meskipun kebakaran telah dipadamkan, penyebab pasti masih menjadi misteri. “Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, tim forensik Polres Jembrana juga telah turun di lokasi,” ungkap Leo.

Informasi sementara yang dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa korban diketahui jarang keluar rumah dalam beberapa hari terakhir. Beberapa tetangga mengatakan Made Sami lebih banyak menghabiskan waktu di kamarnya. Kondisi ini diduga membuatnya tidak sempat menyelamatkan diri saat api membesar.

Kebakaran di kawasan padat penduduk seperti Tegalcangkring menjadi peringatan penting bagi warga untuk selalu memeriksa kondisi instalasi listrik dan memastikan jalur evakuasi di rumah mudah diakses. Dalam kasus ini, terkuncinya pintu kamar dari dalam menjadi salah satu faktor yang membuat evakuasi korban terhambat.

Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

Peristiwa ini menambah catatan kebakaran yang menelan korban jiwa di Kabupaten Jembrana, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama bagi warga lanjut usia yang tinggal sendirian. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews