Beseprah hingga Jajanan Tempo Dulu Meriahkan Festival Jajak Bahari

Beseprah hingga Jajanan Tempo Dulu Meriahkan Festival Jajak Bahari

ADVERTORIAL  – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Desa Muara Muntai Ilir, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, akan menggelar Festival Jajak Bahari perdana pada 12–15 Agustus 2025. Acara ini dipusatkan di lingkungan RT 4 dan RT 5 desa setempat dengan konsep perkampungan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat.

Festival ini untuk pertama kalinya diadakan dengan tujuan melestarikan kuliner tradisional yang hampir punah, khususnya jajak bahari atau kue-kue khas tempo dulu yang dulunya populer di tengah masyarakat pesisir. Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Arifandi Nur, menuturkan bahwa festival ini menjadi momentum penting untuk mengenalkan kembali warisan kuliner tersebut kepada generasi muda. “Kita ingin generasi sekarang tahu bahwa dulu ada banyak jajak atau kue tradisional khas daerah yang kini sudah jarang terlihat. Melalui festival ini, kita harap masyarakat bisa kembali mengenali dan melestarikannya,” ujarnya.

Beragam kegiatan akan meramaikan Festival Jajak Bahari, di antaranya lomba mewarnai, menyanyi, busana tradisional, lomba kreasi olahan produk ikan, bazar UMKM, hingga acara khas lokal beseprah, yaitu tradisi makan bersama dalam satu hamparan.

Selain itu, setiap stand pameran akan menyajikan 2–3 jenis jajak bahari lengkap dengan penjelasan bahan dan proses pembuatannya. Masyarakat tidak hanya bisa melihat langsung, tetapi juga berkesempatan mencicipi jajanan tradisional seperti torak, lawak, dan putu labu. “Festival ini kami kemas dengan konsep kampung, di mana semua unsur masyarakat terlibat, mulai dari PKK, Karang Taruna hingga pelaku UMKM. Kalau kegiatan ini berhasil, kami akan jadikan agenda tahunan desa,” tambah Arifandi.

Camat Muara Muntai, Mulyadi, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya festival tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah positif dalam menghidupkan kembali kekayaan kuliner lokal sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat pesisir. “Jajak bahari bukan sekadar makanan, tetapi juga cerminan sejarah dan budaya masyarakat pesisir yang harus dikenalkan kembali. Kami mendukung penuh agar tradisi ini tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang,” ujarnya.

Festival Jajak Bahari bukan hanya perayaan kuliner, melainkan juga sarana pemberdayaan masyarakat. Melalui partisipasi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperkuat rasa kebersamaan warga desa. []

Penulis: Muhamaddong Penyunting: Agnes Wiguna

Berita Daerah